Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Dokter Ditendang ke Jurang dan Para Perawat Ditusuk Juga Hampir Dibakar Hidup-hidup, Nakes Kisahkan Detik-detik Kejamnya KKB Papua Saat Serang Puskesmas Kiwirok

Angriawan Cahyo Pawenang - Jumat, 17 September 2021 | 20:13
KKB Papua membakar sejumlah fasilitas publik di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Senin (13/9/2021).
SATGAS PAMTAS YONIF 403/WP

KKB Papua membakar sejumlah fasilitas publik di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Senin (13/9/2021).

Gridhot.ID - KKB Papua kembali beraksi menyerang warga sekitar.

Dikutip Gridhot dari Tribun Papua sebelumnya, dikethaui distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua diserang puluhang anggota kelompok kriminal.

TNI sampai harus melakukan kontak senjata pada Senin (13/9/2021) untuk bisa menekan anggota KKB Papua yang menebarkan teror.

Baca Juga: Tewas Diterjang Peluru Satgas Yonif 403/WP, Inilah Sosok Elly Bidana Komandan Batalyon KKB Papua, Lamek Taplo Umumkan Berita Kematian

Kini rasa trauma dialami oleh sejumlah tenaga kesehatan yang menjadi korban aksi kekejaman Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

Mereka yang menjalankan misi kemanusiaan di daerah terpencil di pengunungan tengah Papua tersebut justru mengalami hal mengerikan lantaran KKB menyiksa mereka.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, TNI akhirnya berhasil mengevakuasi sembilan nakes yang menjadi korban aksi kekejaman Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dari Distrik Kiwirok ke Jayapura, Jumat (17/9/2021) siang.

Baca Juga: Penyanyi Jebolan AFI Ini Meninggal Dunia Setelah Melahirkan, Sosok Suami Kini Jadi Sorotan hingga Belum Ingin Menikah Lagi Usai 12 Tahun Ditinggal Istri

Nakes korban kekejaman KKB itu pun menceritakan kisah mereka.

Pengabdian di kawasan terpencil

Mengabdi di kawasan terpencil bukan hal yang mudah bagi para tenaga kesehatan.

Distrik Kiwirok hanya bisa dijangkau dengan penerbangan melalui Distrik Oksibil, jarak tempuhnya sekitar 30 menit.

Sedangkan bila berjalan kaki, biasanya masyarakat setempat bisa sampai Kiwirok dari Oksibil, dalam waktu dua malam.

Lamanya waktu tempuh jalan darat dikarenakan belum terbukanya akses jalan darat.

Sebab, kawasan tersebut dipenuhi perbukitan cukup tinggi.

Namun, pengabdian para Nakes di Kiwirok justru menjadikan mereka sebagai sasaran utama KKB.

Baca Juga: Tiba-tiba Sebut Lagu Ya Thoybah Haddad Alwi Syirik, Five Vi Langsung Jadi Bulan-bulanan Saat Nyeletuk Ada Bahaya yang Mengancam Aqidah Islamiyah

Puskesmas didatangi

KKB Marselinus Ola Attanila, Nakes Puskesmas Kiwirok yang menjadi salah satu korban selamat dari penyerangan brutal KKB menuturkan kisahnya.

Marselinus mengisahkan, ia dan rekan-rekannya saat itu tidak bisa berbuat banyak karena lokasi pertama yang didatangi KKB adalah Puskesmas Kiwirok.

"Saat kejadian, kami sedang bersiaga di Puskesmas Kiwirok, karena sudah ada informasi akan ada penyerangan KKB terhadap Pos Pamtas," ujarnya di Jayapura, Jumat.

"Namun puluhan anggota KKB justru menyerang Puskesmas. Mereka memecahkan kaca dan mulai menyiram bensin dan membakar puskesmas. Jadi Puskesmas yang dibakar pertama, kemudian bangunan lainnya," sambung Ola.

Baca Juga: Putus Sekolah dan Cuma Dibayar Rp 60 Ribu Sekali Tampil, Zaskia Gotik Bongkar Jumlah Sawerannya Sekali Dirinya Ada di Panggung

Dokter ditendang ke jurang

Setelah membakar Puskesmas, KKB bergerak ke barak dokter. Disana ada dokter, suster dan Mantri.

Kemudian KKB juga membakar barak dokter sehingga Nakes yang tengah bersembunyi didalamnya terpaksa keluar.

"Karena (barak dokter) dibakar mereka berusaha menyelamatkan diri. Dokter sempat digiring ke pinggir jurang, lalu ditendang masuk ke jurang," kata Ola.

Sementara ia bersama tiga rekan suster yakni suster K, suster A dan suster G bersembunyi di barak medis.

Naas, KKB juga membakar tempat persembunyian mereka sehingga mereka pun terpaksa keluar.

"Saat itu kami berempat bersembunyi di kamar mandi, namun karena mereka mulai membakar, kami pun keluar tapi mereka ternyata telah menunggu di depan barak dengan senjata lengkap dan panah, lalu kami ke belakang mereka juga ada di sana, sementara api semakin membesar," ungkap Ola.

Baca Juga: Nggak Merasa Ada Masalah, Rizki DA Mau-mau Saja Bertemu Lesti Kejora dan Rizky Billar, Ridho DA Singgung Hal Ini

Lompat ke jurang dan disiksa

Karena merasa terjepit, akhirnya mereka sepakat menyelamatkan diri dengan lompat ke jurang.

"Saya yang lompat pertama lalu diikuti ketiga suster. Saya tersangkut di akar pohon, ada juga yang tersangkut di semak semak," ujar dia. Tak disangka, KKB justru mengikuti mereka turun ke bawah.

"Kami pikir sampai dibawah jurang sudah aman ternyata mereka ikut turun ke bawah. Mereka menemukan ketiga suster, sementara saya tidak ditemukan karena bersembunyi di antara tebing dan akar pohon," beber Ola yang menjadi juru bicara bagi delapan Nakes lainnya.

KKB yang ikut turun ke dalam jurang, justru melakukan aksi lebih kejam kepada tiga suster yang mereka temukan di tengah jurang. Aksi tersebut disaksikan langsung oleh Ola yang bersembunyi di antara ranting pohon dan semak-semak.

"Saat menemukan ketiga suster, mereka langsung kumpulkan dan melakukan tindakan tidak manusiawi. Ketiganya ditelanjangi, disiksa, wajahnya dipukul bahkan ada yang ditikam. Membuat ketiga suster ini tidak berdaya dan pingsan," cerita Ola.

Baca Juga: Gara-gara Sopirnya, Ivan Gunawan Jadi Bangun Pabrik Bakso Aci di Garut, Begini Awal Mulanya yang Sangat Tak Terduga

KKB kemudian melempar mereka lagi ke jurang.

Beruntung suster A dan K berhasil selamat dan sadar dari pingsannya.

Sementara suster G meninggal dunia.

(*)

Source :Kompas.comtribun papua

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x