Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kapal Perang China Nyelonong ke Natuna Tanpa Terdeteksi Radar, DPR Desak Prabowo dan Luhut Segera Ambil Sikap Tegas Demi Kewibawaan Negara

Angriawan Cahyo Pawenang - Sabtu, 18 September 2021 | 16:25
Luhut dan Prabowo diminta bertindak masalah Natuna
Presidential Palace/Agus Suparto dan Kompas.com/Gary L

Luhut dan Prabowo diminta bertindak masalah Natuna

Senada, anggota Komisi VII DPR, Mulyanto meminta Pemerintah Indonesia bersikap secara tegas terhadap pelanggaran kedaulatan oleh kapal China yang masuk ke perairan Natuna.

Pemerintah diminta tidak diam, karena hal tersebut akan membuat wibawa negara tidak dipandang oleh negara lain.

Ia mendesak pemerintah, khususnya Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan, tidak diam menghadapi hal itu.

Menurut dia, peristiwa itu adalah pelanggaran serius yang harus segera disikapi. Sebab, selain melanggar kedaulan negara, masuknya kapal-kapal China itu sudah mengganggu kegiatan penambangan migas di sana.

"Ini bahkan sudah bukan provokasi lagi, tetapi melanggar kedaulatan negara dan mengganggu kepentingan nasional (national interest). Jadi Pemerintah melalui Menteri Pertahanan dan Menko Marves harus bersikap," katanya, kepada wartawan, Kamis (16/9).

Baca Juga: Ingat Charly Van Houten? Sering Dikira Lakukan Ritula Pesugihan Karena ATM Sering Terisi Uang Tiba-tiba, Mantan Vokalis ST 12 Akui Hal Ini

Mulyanto mempertanyakan peran Menhan Prabowo dan Menko Marves Luhut selama ini terhadap pelanggaran yang terjadi. Sebagai Menhan, harusnya Prabowo bersuara atas pelanggaran tersebut. Jangan malah memuji kehebatan militer Negeri Tirai Bambu.

Begitu pula Menko Marves, Luhut Binsar Panjaitan, yang dikenal dekat dengan Pemerintah China, harusnya segera membicarakan masalah ini secara resmi. Bukan malah membiarkan sambil memberikan berbagai kemudahan datangnya ribuan tenaga kerja asing dari China.

"Kami miris kalau Menhan dan Menko Marves diam saja. Sebab mereka berdua yang berwenang menentukan sikap resmi atas pelanggaran ini," ujarnya.Strategis

Mulyanto menuturkan, bagi bangsa Indonesia posisi perairan Natuna sangat strategis. Di sana sedang dilakukan eksplorasi dan eksploitasi migas dalam rangka mengejar target 1 juta barel minyak per hari (bph) di 2030.

Baca Juga: Ngaku Disetubuhi Lewat Anal, Marlina Octoria Sebut Ayah Taqy Malik Nangis-nangis Sebelum Dirinya Ambil Keputusan, Hotman Paris Beri Pertanyaan

Sehingga, pemerintah seharusnya bisa memberi jaminan keamanan terhadap proses eksplorasi dan eksploitasi itu.

Source :Kompas.comTribun Jateng

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

slide 6 to 8 of 6

Latest

Popular

Tag Popular

x