Hal ini terekam dalam video terbaru di Youtube AH, Selasa (14/9/2021).
Lord Adi mengatakan, kehidupannya sebagai petani cabai tidaklah mudah.
Ia mengaku hanya mendapatkan uang maksimal Rp 2 juta dalam sekali panen cabai.
Diceritakan oleh Lord Adi, suatu hari ketika dirinya memanen 30 kilogram cabai, ia mendapatkan uang sekira Rp 1 juta.
Setidaknya butuh waktu minimal enam bulan bagi Lord Adi untuk kembali memanen cabai sehingga uang hasil penjualan cabai di musim sebelumnya, berkisar Rp 1 juta hingga Rp 2 juta itu, harus cukup dipakai bertahan hidup selama berbulan-bulan.
"Saya itu pernah jual cabai kan, cabai itu kan 1 karung 30 kilo (kilogram)," kata Lord Adi.
"Jadi uang dibawa pulang tuh 1 juta, lebih kurang," tutur dia.
Uang yang dihasilkan itu juga harus terus diputar agar bisa kembali panen di musim selanjutnya.
Di antaranya untuk membeli pupuk dan membeli racun agar cabai yang dipanen memiliki kualitas baik.
"Pendapatan itu, dari sekali panen itu, kan itu hampir 1 juta (rupiah), maksimal paling banyak dapat Rp 2 juta. And then kita tuh harus recycle balik untuk lebih kurang 8 bulan ke depan," kata Lord Adi.
Lord Adi merasa diuntungkan karena tinggal di desa, sebab walau penghasilan kecil, ia tidak perlu khawatir soal beras hingga sayuran.
"Jadi the best thing to do is, kita beli telur ayamnya aja," kata Lord Adi.
"Saya dalam family saya itu jarang pakai santan. Jadi most of the time kalau waktu memang sulit banget, memang jarang pakai minyak," tutur dia.
Penghasilan minim juga tidak membuat Lord Adi berkecil hati, sebab ia bisa belajar menghargai kehidupan melalui hal itu.
"It's a very sad life, ya kalau diceritakan bisa mengurai air mata," ujar Lord Adi.
"Walaupun di titik terendah, tapi is the momen yang bahkan saya rasa itu gimana ya menghargai kehidupan ini," tutur dia.
(*)
Source | : | Kompas.com,Surya |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar