Orang tuanya memberi nama Ali Ahmad. Namun, ia lebih dikenal Ali Kalora sesuai nama desa kelahirannya.
Ali Kalora adalah salah satu pengikut pemimpin MIT bernama Abu Wardah Asy Ayarqi alias Santoso. Ia sudah mengikuti sepak terjang Santoso sejak 2011.
Karena Santoso memercayainya, Ali Kalora menjadi salah satu petinggi MIT menggantikan Daeng Koro yang tewas pada 2015.
Tak cuma itu, Ali Kalora mengenal betul medan gerilya MIT karena daerah itu adalah tanah kelahirannya.
Kemudian Santoso tewas dalam baku tembak di Pegunungan Poso, Sulawesi Tengah pada 18 Juli 2016
Tak lama, petinggi MIT lainnya bernama Muhammad Basri tertangkap bersama istrinya pada 14 September 2016.
Kabar soal MIT sempat hilang setelah itu.
Apalagi, istri Ali Kalora yang bernama Tini Susanti Kaduku atau Umi Fadel tertangkap pada 11 November 2016.
Source | : | Kompas.com,Kompas TV |
Penulis | : | Candra Mega Sari |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar