Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Sempat Bikin Geger Bali dan Cirebon karena Ribuan Burung Pipit Mati Tiba-tiba, BMKG Kembali Ingatkan Cuaca Ekstrem 'Siap' Hantam Jakarta 26-27 September, Warga Diminta untuk Ini

Nicolaus - Minggu, 26 September 2021 | 20:42
Ribuan burung pipit jatuh berhamburan ke tanah - Pohon tumbang di pertigaan Simpang Tugu Jam antara Jalan Margonda Raya, Jalan Kartini, dan Jalan Siliwangi
Kolase tangkapan layar Instagram @balibroadcast - KOMPAS.com / VITORIO MANTALEAN

Ribuan burung pipit jatuh berhamburan ke tanah - Pohon tumbang di pertigaan Simpang Tugu Jam antara Jalan Margonda Raya, Jalan Kartini, dan Jalan Siliwangi

Gridhot.ID- Beberapa waktu lalusebuah fenomena mengerikan terjadi di Bali dan Cirebon.

Ribuan burung pipit mati mendadak di Bali dan Cirebon.

Fenomena burung pipit berjatuhan dan mendadak mati terjadi di Kuburan Banjar Sema, Desa Pring, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali.

Baca Juga: Hidupnya Kini Bak Putri Raja Usai Dinikahi Pengusaha Tajir Melintir, Sandra Dewi Kini Tinggali Hunian Super Mewah Bak Hotel Bintang 5, Warganet Dijamin Mlongo Lihat Fasilitas di Dalamnya

Penelitian Bala Besar Veteriner (BBVet) menduga bahwa ribuan burung pipit mendadak mati karena kekurangan oksigen saat terbang akibat hujan lebat di daerah itu.

Burung-burung itu tidak kuat melawan asam hujan.

Peristiwa serupa terjadi di Cirebon di mana sedikitnya 500 burung pipit pingsan dan mati di lingkungan Kantor Pemerintah Kota Cirebon, Selasa (14/9/2021).

Dilansir dari Kompas.com, Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat Ammy Nurwati mengatakan, kematian burung pipit itu karena perubahan cuaca yang cukup ekstrem.

Baca Juga: Lowongan Kerja Lulusan D3 September 2021, PT Grahaexcel Plastindo Sedang Mencari Karyawan Baru di Posisi Ini, Berikut Syarat dan Cara Mendaftarnya

Tak hanya itu, pada Selasa (21/9/2021), wilayah Depok dan sekitarnya dilanda peristiwa hujan lebat dan angin kecang, yang menyebabkan terjadi banyak peristiwa pohon tumbang.

Seperti yang diungkapkan dalam pemberitaan sebelumnya, kebanyakan peristiwa ini terjadi di kawasan Margonda dan sekitarnya.

"Jumlah korban belum diketahui," kata Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) da Penyelamatan Kota Depok, Denny Romulo, kepada wartawan pada Selasa sore.

Baca Juga: Ventilator di Mulut Sudah Dilepas, Begini Kondisi Terkini Komedian Tukul Arwana Usai Jalani Operasi Bagian Kepala, Sang Manajer Beberkan Ini

Peristiwa ini diketahui hanya terjadi dalam kurun sekitar 30-60 menit selama angin kencang menerpa.

"Pohon tumbang di Studio Alam hingga menutup akses jalan. Pohon tumbang juga terjadi di sekitar Halte Pemuda," ujarnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, tanda-tanda terjadinya cuaca ekstrem memang dapat mulai dirasakan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek).

Adapun diketahui bahwa arah angin bertiup sangat bervariasi, sehingga mengakibatkan kondisi cuaca bisa dengan tiba-tiba berubah dari panas ke hujan atau sebaliknya.

Baca Juga: 'Gua Tahu Siapa', Sesumbar Tahu Sosok Pelaku Pelempar Kotoran Manusia ke Kamar Tahanan Ahok di Rutan Cipinang, Ahmad Dhani Bongkar Ekstrimnya Tinggal di Penjara

Namun, secara umum biasanya cuaca di pagi hari cerah, kemudian siang hari mulai tumbuh awan, dan hujan menjelang sore hari atau malam.

Di saat yang bersamaan, Kepala BMKG Dwikorita Karnawat menyebutkan, pertumbuhan awan Cumulonimbus daan fenomena geombang atmosfer juga akan memperbesar peluang hujan lebat dan cuaca ekstrem angin kencang itu.

Mengenai cuaca ekstrem, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta memperingatkan kawasan ibu kota berpotensi diguyur hujan lebat yang bisa menyebabkan banjir atau bandang.

Baca Juga: Hotman Paris Ngaku Miliki Kondisi Kesehatan yang Tak Jauh Beda dengan Tukul Arwana, Sang Pengacara Bongkar Resep Ajaibnya Bisa Bertahan Hidup Segar Bugar di Tengah Peliknya Kerjaan

Dilansir Kompas.com, Minggu, peringatan itu disampaikan BPBD DKI dalam akun Twitter resminya, @bpbddkijakarta, Minggu (26/9/2021).

BPBD menulis, "Terdapat potensi hujan lebat dengan dampak banjir/bandang di DKI Jakarta (status waspada)."

Dijelaskan bahwa ada potensi hujan lebat selama dua hari, yakni 26-27 September karena cuaca ekstrem.

"Waspada cuaca ekstrem di DKI Jakarta durasi 26 September 2021 pukul 07.00 WIB sampai dengan 27 September 2021 pukul 07.00 WIB," tulis BPBD.

Baca Juga: Total Kekayaannya Selisih Rp 3 Miliar dari Raffi Ahmad hingga Disebut Ungguli Syahrini, Kebiasaan Makan Tukul Arwana Akhirnya Terbongkar, Tetap Lakukan Satu Hal Ini

Menurut BPBD, peringatan cuaca ekstrem ini berdasarkan prakiraan cuaca berbasis hujan lebat di Indonesia bagian barat.

Oleh karena itu, BPBD mengimbau agar masyarakat waspada dan berhati-hati.

"Terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi," tulis BPBD.

Warga juga diimbau membaca buku panduan kesiapsiagaan menghadapi banjir yang sudah dikeluarkan DKI Jakarta sejak 2020 lalu.

Sedangkan untuk keadaan darurat, warga bisa melakukan panggilan layanan darurat ke 112 dan melaporkan banjir melalui aplikasi JAKI.(*)

Baca Juga: Venna Melinda Disebut Bakal Menikah Tahun Depan, Athalla Naufal Blak-blakan Bocorkan Sosok Calon Ayah Tirinya, Wah Siapa Ya?

Source :Kompas.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x