Risma tidak menjelaskan lebih jauh mengenai temuan tersebut.
"Belum terima, dia enggak mau. Pokoknya ketahuanlah," tutur Risma.
Perbaikan data yang dilakukan Kemensos dilaksanakan dari tanggal 1 hingga 12 per bulannya. Kemudian pada tanggal 15 dikeluarkan SK dan minggu berikutnya penyaluran.
Hapus 9 juta data penerima BLT BPJS
Sementara itu, Mensos Risma juga melakukan pemutakhiran DTKS dengan NIK yang terdaftar di Ditjen Dukcapil untuk menjadi dasar data penerima bantuan iuran jaminan kesehatan (PBI-JK).
"Kami terus melakukan perbaikan DTKS, kemarin kita harus perbaiki data BPJS PBI, saya diingatkan KPK untuk perbaikannya dengan BPKP," kata Risma melalui kanal YouTube Kemensos, Senin (27/9/2021).
Risma menjelaskan, sebelumnya penerima PBI-JK berjumlah 96,7 juta jiwa dari kuota yang dibiayai APBN sebanyak 96,8 juta jiwa.
Namun, pada September ini dilakukan penetapan data penerima PBI-JK dari 98,7 juta jiwa menjadi 87.053.683 juta jiwa. Angka ini berkurang sekitar 9 juta.
Ia mengatakan, ada 9 juta data yang dihapus yang terdiri data ganda sebanyak 2.584.495 jiwa, data meninggal 434.835 jiwa, data mutasi sebanyak 833.624 jiwa dan data tidak masuk DTKS dan tidak padan dengan data dukcapil 5.882.243 jiwa.
"Nah ini diusulkan untuk dihapus, sesuai permensos yang baru kita hapus," ujarnya.