Reuters mengatakan bahwa meskipun Singapura adalah negara dengan tingkat vaksinasi tertinggi di dunia, jumlah kasus baru Covid-19 di sini telah melampaui 1.000 kasus dalam beberapa hari terakhir.
Puncaknya pada 23 September, Singapura mencatat rekor tertinggi kasus positif SARS-CoV-2 dalam sehari dengan 1.504 orang.
Dalam sebuah pernyataan pada 24 September, Kementerian Kesehatan Singapura Ong Ye Kung mengatakan, "Banyak orang dengan Covid-19 dengan gejala ringan masih pergi ke rumah sakit untuk perawatan, tetapi kami melihat ini tidak terlalu diperlukan."
Diketahui sekitar 82% penduduk Singapura telah divaksinasi lengkap dengan 2 dosis vaksin.
Akibatnya, 98% kasus baru Covid-19 yang tercatat di negara tersebut tidak menunjukkan gejala atau hanya memiliki gejala ringan.
Namun, pejabat Singapura mengatakan bahwa lonjakan kasus baru dalam beberapa hari terakhir menjadi tantangan bagi sistem kesehatan di negara ini.
Oleh karena itu, Singapura telah memutuskan untuk memperketat peraturan tentang pencegahan Covid-19.
Secara khusus, orang hanya akan diizinkan untuk berkumpul tidak lebih dari 2 orang di tempat umum, bukan 5 orang seperti saat ini.
Para lansia dihimbau untuk tetap berada di rumah. Kantor pindah ke kerja jarak jauh. Siswa sekolah dasar terus belajar online hingga 7 Oktober.
Taman kanak-kanak masih buka, tetapi orang tua didorong untuk menjaga anak-anak mereka di rumah. Peraturan ini akan berlaku mulai 27 September hingga 24 Oktober.