Hal itu bertujuan untuk jaga-jaga ketika yang bersangkutan meninggal dunia saat baku tembak dengan GAM.
"Itu saya bekali seperti itu sehingga ketika ternyata terjadi kontak dengan GAM dan yang bersangkutan meninggal dunia itu bisa diperlakukan dengan baik," katanya, melansir dari ANTARA.
Dudung juga minta anggotanya agar hadir mulai dari pemberian jenazah ke keluarga hingga pemakaman selesai.
"Saya bilang ke mereka dengan cara pendekatan itu Insya Allah kita bisa berhasil, dan terbukti tidak ada korban,” ujar Dudung.
Ia pun berkisah berkat kekompakan dan pendekatan humanis yang dilakukan oleh batalyon yang dipimpinnya, pada saat berpisah karena masa bertugas sudah selesai warga mengiringi kepergian prajurit TNI dengan derai air mata.
“Itu pengalaman yang luar biasa bagi saya, karena hingga kita pergi itu kita ditangisi oleh masyarakat.
Itu benar-benar berkesan bagi saya,” kenang Dudung.
Baca Juga: Dinikahi Perwira TNI AD, Joy Tobing Beri Bocoran Nasibnya di Panggung Hiburan ke Depan
Ajarkan Anak Buahnya Berbagi
Meski di tengah konflik menghadapi Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Letjen TNI Dudung saat itu selalu mengajarkan anak buahnya untuk berbagi kepada masyarakat.
Source | : | Tribunnews.com,Surya.co.id |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar