“Saya bilang ke anak buah saya, kalian dapat beras 18 kilogram.
Saya potong satu kilogram. Karena kamu bersisa, daripada sisanya dipotong untuk membeli rokok," katanya, melansir dari ANTARA.
"Beras itu kamu kumpulkan, kemudian setiap kamu patroli kamu ketemu masyarakat yang membutuhkan, beras itu kamu kasihkan.
Karena meski beda paham, mereka tetap rakyat kita.” ujar Dudung.
Perjalanan Hidup Mayjen TNI Dudung dari Jualan Koran hingga Jadi Pangkostrad
Dikisahkan juga, sebelum menjadi perwira tinggi TNI AD seperti saat ini, Dudung kecil harus membantu memenuhi kebutuhan hidup keluarga, selepas ditinggal sang ayah ketika ia masih duduk di bangku SMP.
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Kisah Dudung Abdurachman, Ingin Jadi Perwira TNI Setelah Kue Dagangannya Ditendang Tentara'
Ia membantu sang ibu mencari uang dengan menjual koran dan berjualan kue di lingkungan Kodam III/Siliwangi, Jawa Barat.
"Sepeninggal bapak saya, ibu saya ini kan ya secara ekonomi.