Pulau Asia Tenggara itu mengusulkan pengeluaran pertahanan ekstra hampir 6,5 miliar pound selama lima tahun ke depan.
Ini dilakukan karena memperingatkan kebutuhan mendesak untuk meningkatkan senjatanya dalam menghadapi 'ancaman parah' dari negara tetangga China .
Menteri Pertahanan, Chiu Kuo-cheng, mengatakan negaranya harus bisa memberi tahu China bahwa mereka bisa membela diri.
Dia berkata, "Pengembangan peralatan harus jarak jauh, tepat, dan mobile, sehingga musuh dapat merasakan bahwa kita siap segera setelah mereka mengirimkan pasukannya."
Dalam sebuah laporan tertulis, Kementerian Pertahanan mengatakan rudal jarak menengah dan panjang digunakan dalam latihan pencegatan di fasilitas pengujian utama di pulau itu.
Chiu menambahkan bahwa penting bagi warga Taiwan untuk mengetahui bahaya yang mereka hadapi.
Ditanya apa yang akan diserang China pertama kali jika terjadi perang, Chiu menjawab bahwa itu adalah kemampuan komando dan komunikasi Taiwan.
Source | : | Kontan.co.id,dailystar |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar