Gridhot.ID - Konflik antara China dan Taiwan semakin menjadi-jadi.
Kedua negara pun kini sedang memanas dan ingin saling melakukan konfrontasi.
Dilansir dari Kontan.co.id sebelumnya, China memiliki agenda yang sudah lama digaungkan untuk merebut Taiwan.
Namun, melawan negara terkuat kedua dunia, bukannya gentar Taiwan justru persiapkan segala cara untuk memberikan perlawanan.
Salah satunya siapkan senjata yang dipercaya bakal digunakan oleh Taiwan untuk melawan China.
Dilansir dari Kontan.co.id, Menteri Pertahanan Taiwan, Chiu Kuo-cheng, mengatakan negaranya membutuhkan senjata jarak jauh dan akurat untuk menghalangi China, yang dilaporkan berencana menyerang pulau itu.
Pejabat Taiwan takut akan serangan China dan berpendapat negara mereka membutuhkan senjata jarak jauh untuk melindungi diri mereka sendiri.
Baca Juga: Aldebaran Lawan Balik Peneror, Berikut Sinopsis Ikatan Cinta 30 September 2021
Pulau Asia Tenggara itu mengusulkan pengeluaran pertahanan ekstra hampir 6,5 miliar pound selama lima tahun ke depan.
Ini dilakukan karena memperingatkan kebutuhan mendesak untuk meningkatkan senjatanya dalam menghadapi 'ancaman parah' dari negara tetangga China .
Menteri Pertahanan, Chiu Kuo-cheng, mengatakan negaranya harus bisa memberi tahu China bahwa mereka bisa membela diri.
Dia berkata, "Pengembangan peralatan harus jarak jauh, tepat, dan mobile, sehingga musuh dapat merasakan bahwa kita siap segera setelah mereka mengirimkan pasukannya."
Dalam sebuah laporan tertulis, Kementerian Pertahanan mengatakan rudal jarak menengah dan panjang digunakan dalam latihan pencegatan di fasilitas pengujian utama di pulau itu.
Chiu menambahkan bahwa penting bagi warga Taiwan untuk mengetahui bahaya yang mereka hadapi.
Ditanya apa yang akan diserang China pertama kali jika terjadi perang, Chiu menjawab bahwa itu adalah kemampuan komando dan komunikasi Taiwan.
Dia menambahkan, "Dalam hal ini, kemampuan Komunis Tiongkok telah meningkat pesat," imbuhnya.
"Mereka dapat mengganggu sistem komando, kontrol, komunikasi, dan intelijen kami, misalnya dengan stasiun radar tetap yang pasti diserang terlebih dahulu," katanya.
"Jadi, kita harus mobile, sembunyi-sembunyi dan bisa berganti posisi."
Presiden Tsai Ing-wen telah menjadikan penguatan dan modernisasi pertahanan negara sebagai prioritas utama, menyusul dugaan pelanggaran wilayah udara oleh jet angkatan udara China .
Taiwan telah mengeluh selama berbulan-bulan atas aktivitas militer China yang berulang di dekatnya, karena khawatir akan kemungkinan langkah dari China untuk memaksa pulau itu menerima kedaulatan Beijing.
Source | : | Kontan.co.id,dailystar |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar