Gridhot.ID - Pada tahun 2019 lalu, di Tuban lahir seorang anak yang kemudian viral di sosial media.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com sebelumnya, bayi bernama Rangga tersebut viral karena memiliki nama terpanjang.
Nama anak ini terdiri 19 kata, yakni Rangga Madhipa Sutra Jiwa Cordosega Akre Askala Mughal Ilkhanat Akbar Sahara
Pi - Thariq Ziyad Syafudin Quthuz Khoshala Sura Talenta.
Dikutip Gridhot dari Surya, dia adalah putra pasangan Arif Akbar dan Suci Nur Aisiyah asal Desa Ngujuran, Kecamatan Bancar. Tuban.
Dia lahir pada 6 Januari 2019 yang artinya tak lama lagi berusia 3 tahun.
Pemberian nama panjang hingga 19 kata ini sempat viral dan menjadi perbincangan luas 2 tahun silam.
Saat itu, Arif Akbar, sang orang tua bayi optimis nama buah hatinya itu tidak menjadi masalah dalam proses administrasi, seperti di kolom ujian sekolah ataupun pada identitas kartu tanda penduduk (KTP), serta tanda identitas lainnya.
"Insya Allah tidak ada masalah," Jawab sang ayah saat kepada Surya.co.id, Senin (28/1/2019).
Namun, faktanya, hingga kini anaknya belum juga memiliki akta kelahiran karena kerumitan nama yang dimiliki.
Berikut fakta-faktanya:
1. Artinya luas
Arif Akbar mengungkapkan alasan di balik pemberian nama anaknya yang sangat panjang.
Menurutnya, hal itu berangkat dari tekad dan harapan dia agar kelak anak tersebut bisa berpikir dengan sumbu dan nalar panjang, tidak mudah diracuni berita hoax dan bisa menganalisa masalah dengan pemikiran jernih yang panjang sepanjang namanya.
Selain itu juta bisa menjadi suri tauladan dan inspirasi generasi di masanya nanti sampai bagaimana mengabdi dan mencintai persada nusantara ini.
"Kami namakan anak kami dengan nama panjang tersebut, tentu ada doa sebuah nama dari orang tua terhadap anak," ujarnya dikonfirmasi, Senin (4/10/2010).
Dia melanjutkan, pemberian nama bayi yang lahir pada minggu 6 Januari 2019 itu diharapkan bisa menjadi anak sholeh berbakti kepada kedua orang tua, bermanfaat bagi agama, serta berguna bagi nusa dan bangsa.
Dari nama tersebut, sekilas Arif menyatakan pemberian nama ada kaitannya dengan sejarah kota-kota teladan mercusuar ilmu, yang menjadikan islam menjadi referensi dunia.
"Pemberian nama ada kaitannya dengan sejarah nama kota teladan Islam. Pada dasarnya nama adalah doa, dan saya berharap anak saya kelak bermanfaat bagi sesama," katanya saat ditemui pada 2019 silam.
2. Hampir 3 tahun tak bisa urus akta kelahiran
Belakangan terdengar kabar, bayi yang lahir pada 6 Januari 2019 itu tengah kesulitan mengurus akta.
Saat dikonfirmasi kebenaran kabar tersebut, ayah dari bayi itu membenarkan sulitnya mengurus dokumen nama si anak.
"Kami kesulitan mengurus akta anak, sudah sekitar tiga tahun mengurus tapi tidak bisa," kata Arif dikonfirmasi, Senin (4/10/2021).
Ia menjelaskan, sudah mendatangi kantor dinas kependudukan dan pencatatan sipil (dukcapil) untuk mengurus akta anak keduanya itu, namun jawaban selalu sama tidak bisa.
Arif berharap, ada kabar bagus saat ia menanyakan perkembangan terbaru berkaitan akta anak, tapi sayang justru mendapatkan kabar sebaliknya.
Pihak terkait mengaku tidak bisa dan berulang-ulang menyuruh mengubah nama anak tersebut.
"Saya disuruh merubah nama anak, padahal nama tersemat doa untuk kebaikannya. Kalau harapan tentu bisa diproses aktanya, karena saat masuk TK akta dibutuhkan," harapnya.
3. Kirim surat terbuka ke Jokowi
Kini di tengah kebuntuannya, Arif dan istrinya mengirim surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo
Mereka meminta pertolongan presiden agar dimudahkan dalam mengurus akta anaknya.
(*)
Source | : | Kompas.com,Surya |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar