Dilansir dari Kompas.com,ahli biologi molekuler Ahmad Utomo menegaskan bahwa perbedaan kondisi paru antara pasien terinfeksi Covid-19 yang pernah dan tidak mendapatkan vaksinasi adalah benar.
Sebelum mengetahui apa yang membuat kedua kondisi itu terjadi, Anda harus memahami lebih dulu fungsi atau kinerja dari vaksinasi Covid-19.
Vaksin Covid-19 yang disuntikkan ke dalam tubuh kita, utamanya akan memunculkan antibodi di rongga napas bawah.
Antibodi di rongga napas bawah ini berfungsi memberikan perlindungan terhadap organ paru di dalam tubuh.
Hal ini terjadi, karena tipe antibodi yang muncul akibat vaksinasi injeksi di bahu adalah IgG (Immunoglobulin G).
Antibodi tipe IgG ini umumnya banyak bersirkulasi di pembuluh darah terutama paru. Sedangkan, antibodi yang terbentuk akibat vaksin Covid-19 itu relatif sedikit muncul di rongga napas atas.
Sebab, seharusnya kita membutuhkan antibodi tipe IgA (Immunoglobulin A) untuk membantu pertahanan di area rongga napas atas.
"Tipe IgA antibodi, yaitu tipe antibodi yang tersekresi di kelenjar rongga napas atas tidak banyak muncul akibat vaksin di bahu (jenis vaksin Covid-19 yang ada saat ini)," ujarnya.
Bagian rongga napas atas yang dimaksud adalah saluran pernapasan bagian mulut, tenggorokan, dan hidung.