Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Efeknya Mulai Nampak Signifikan, Ahli Biologi Bongkar Fakta Mengejutkan Hasil Rontgen Pasien Covid-19 yang Sudah dan Belum Divaksin, Ini Penjelasannya

Nicolaus - Selasa, 05 Oktober 2021 | 20:00
Ilustrasi penyuntikan vaksin Covid-19

Ilustrasi penyuntikan vaksin Covid-19

"Maka wajar orang yang sudah divaksin (Covid-19) masih bisa terinfeksi di rongga napas atas (hasil tes PCR Covid-19 positif), tapi gejalanya ringan tidak sampai berat," kata Ahmad kepada Kompas.com, Senin (4/10/2021).

Seperti diketahui, Covid-19 dapat menular atau menginfeksi tubuh seseorang melalui mulut, hidung, dan juga mata.

Terutama saat droplet atau airborne yang berisi virus SARS-CoV-2 masuk melalui ketiga bagian tubuh tersebut, virus akan mulai menyebar dan menyerang berbagai organ di dalam tubuh, serta mengakibatkan terjadinya banyak keluhan.

Dengan begitu, artinya virus SARS-CoV-2 tidak bisa tiba-tiba merusak organ paru, kecuali melalui organ saluran napas atas yang tidak terbenukantibodiitu.

Baca Juga: Update Terbaru Kasus Dugaan Penipuan dan Penggelapan Anak Nia Daniaty, Hari Ini Olivia Nathania dan Sang Suami Diperiksa Pihak Kepolisian

Jadi itu tadi penjelasan mengapa vaksin sangat berpengaruh pada paru-paru, untuk itu segeralah lakukan vaksin.

Sebab vaksinasi merupakan salah satu cara ampuh untuk mencegah kita tertular dan mengurangi risiko berat.

Dilansir dari Tribunnews.com,kata Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Iwan Ariawan menjelaskan semua merekvaksin Covid-19yang digunakan di Indonesia sudah melewati kajian pakar danBPOM.

Baca Juga: Tak Mau Kalah dengan Tamara Bleszynski, Mike Lewis Juga Pamerkan Pacar Baru yang Tak Kalah Cantik dengan Sang Mantan Istri, Intip Profilnya yang Bikin Melongo

"Jadi, semua sudah terbukti efektif dan aman. Jadi masyarakat harus segera vaksinasi saat mereka dapat kesempatan," ujar Iwan.

Menurut dia, ada masyarakat yang masih pilih-pilih merek vaksin karena terpengaruh informasi tentang efektifitas vaksin, efek samping yang beragam, dan hoaks.

Epidemiolog Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada Riris Andono Ahmad menilai banyak hal yang melatarbelakangi masyarakat pilih-pilih merek vaksin.

Source :Kompas.com tribunnews

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x