Gridhot.ID - Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang memang masih diselimuti awan gelap.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, sebelumnya polisi sudah melakukan penyelidikan selama lebih dari sebulan.
Namun hingga detik ini tersangka belum juga disebut karena polisi masih terus mencari detail lain agar semua lebih pasti.
Polisi sudah melakukan berbagai upaya untuk mengungkap kasus tersebut.
Yang terbaru adalah mendatangkan ahli forensik dari Mabes Polri.
Dikutip Gridhot dari Tribunnews Bogor, ahli forensik forensik dr Hastry salah satu yang diterjunkan ke lokasi kejadian untuk melakukan autopsi ulang jasad Tuti dan Amalia.
Hasil olah TKP di lokasi pembunuhan ibu dan anak di Jalan Cagak, Subang ini pun diungkap secara blak-blakan oleh dr Hastry.
Menurutnya, hasil olah TKP ini akan menguak siapa dalang dibalik pembunuhan keji pada ibu dan anak di Subang.
Sebelumnya, pada hari Sabtu, 2 Oktober 2021, makam Tuti dan Amalia dibongkar ulang guna dilakukan autopsi ulang.
Setelah mengantongi hasil autopsi, rombongan polisi dan dr Hastry langsung kembali mendatangi lokasi pembunuhan sadis untuk menggelar olah TKP.
Menurut pantauan dari tayangan Youtube TVOne, pada Minggu (3/10/2021) pukul 14.00 WIB, terlihat puluhan anggota kepolisian dengan berpakaian preman mendatangi tempat kejadian perkara.
Sang ahli forensik, dr Hastry pun ikut serta bersama polisi ke lokasi kejadian sambil mengenakan pakaian merah dan topi merah.
Di sana, sejumlah tim terlihat melakukan pemeriksaan di sekitar garasi mobil, tempat Tuti dan Amalia ditemukan tewas di dalam bagasi mobil.
dr Hastry tampak mencocokkan data labfor yang tersimpan di HP nya dan mencocokkannya dengan temuan di TKP pembunuhan.
Setelah menyelidiki halaman rumah, dr Hastry beserta penyidik yang lain pun menyelidiki ruangan demi ruangan di dalam rumah Tuti.
Sementara itu dalam laman Instagram Story dr Hastry, menyebutkan ruang tamu rumah korban tampak berantakan.
Sementara itu, penyidik dari Polres Subang dan Mabes Polri terlihat menjelaskan kronologi pembunuhan ibu dan anak tersebut kepada dr Hastry.
Tak hanya itu, kemudian dr Hastry diajak ke dalam kamar Tuti dan Amalia.
Dalam potongan foto yang ditampilkan dr Hastry, kondisi kamar kedua korban itu pun tampak berantakan.
Baju-baju dan boneka pun tergeletak begitu saja di atas kasur.
Penyidik terlihat menunjuk dinding dekat kasur korban, diduga ada bercak darah.
Secera terpisah, Kapolres Subang, AKBP Sumarni mengatakan hasil olah TKP menunjukkan bahwa Tuti dan Amelia dihabisi dalam posisi yang berbeda.
Itu didasarkan pada luka yang diderita oleh Tuti dan Amelia.
Pada tubuh Tuti, tidak ditemukan adanya bekas luka pukulan.
Sehingga, diduga Tuti dibunuh pelaku saat sedang tidur.
“Sepertinya pada saat dipukul, korban Tuti sedang tidur, karena tidak ada tanda perlawanan atau bekas kekerasan,” papar AKBP Sumarni, dilansir dari Kompas TV.
Itu berbeda dengan kondisi tubuh Amelia yang didapati bekas luka pukulan atau kekerasan pada bagian kepala.
“Anak korban (Amelia) sepertinya ada perlawanan, karena ada bekas pukulan,” ungkapnya.
AKBP Sumarni menyebut pelaku diduga menghabisi korban di kamar.
Sebab kondisi kamar juga berantakan.
Diduga, pelaku menggunakan papan kayu yang digunakan untuk mencuci pakaian.
Barang bukti tersebut disembunyikan oleh pelaku di gudang yang ditumpuk dengan barang-barang lainnya.
“Kami menemukan sejumlah barang bukti, salah satunya papan tempat mencuci bahu yang diperkirakan untuk digunakan untuk membunuh korban,” kata Sumarni.
Kemudian pelaku menyeret korban melalui pintu belakang dan membawa korban ke bagasi mobil Alphard yang terparkir di garasi depan rumah.
(*)