GridHot.ID - Osama Bin Laden pernah menjadi pimpinan Al Qaeda.
Melansir Antaranews.com, dia terbunuh di tempat persembunyiannya di Pakistan oleh Komando Amerika Serikat pada 2011.
Terbunuhnya Osama merupakan pukulan besar bagi kelompok militan yang melancarkan serangan 11 September 2011 atau tragedi 9/11 di gedung World Trade Center dan Pentagon.
Melansir Kompas TV, semasa hidupnya, Osama Bin Laden ternyata melarang pembunuhan terhadap Joe Biden saat masih menjadi Wakil Presiden era Barack Obama.
Bin Laden diketahui memiliki rencana untuk menghabisi Obama, tetapi Biden ternyata tak masuk daftarnya.
Menurut sosok yang memerintahkan serangan 11 September itu, Biden tak sekompeten Obama jika menjadi penggantinya saat itu.
Perintah itu dikabarkan ditulis Bin Laden kepada pembantunya, Atiyah Abd Al-Rahman pada 2010 lalu.
Surat tersebut menjadi salah satu dokumen yang ditemukan di kompleks tempat Bin Laden terbunuh oleh pasukan AS di Pakistan, 2011 lalu.
"Obama adalah kepala pemimpin orang kafir, dan membunuhnya akan membuat Biden menjadi presiden selama masa jabatannya, seperti norma yang berlaku di sana," bunyi surat Bin Laden tersebut dikutip dari Mirror, Sabtu (21/8/2021).
"Biden jelas tak siap untuk posisi itu dan akan memimpin AS pada krisis," tambahnya.
Meski begitu, surat tersebut saat ini dijadikan salah satu cara oposisi menyerang Biden terkait penanganan krisis di Afghanistan.
Pemulangan pasukan AS yang diumumkan oleh Biden disebut sebagai salah satu penyebab Taliban kembali bergerak untuk menguasai Afghanistan.
Bahkan milisi bersenjata tersebut berhasil menduduki Kabul lebih cepat dari yang diperkirakan AS, Minggu (15/8/2021).
Selain ingin menghabisi Obama dalam surat itu, Bin Laden juga menargetkan pembunuhan terhadap mantan Direktur CIA David Patraeus.
"Untuk Patraeus, ia memiliki peran penting dalam perang ini dan membunuhnya akan mengubah jalan perang,” tuturnya.
Tujuan sebenarnya dari surat sepanjang 48 halaman itu adalah mendorong serangan langsung ke AS, bukan di negara Muslim lainnya.
Ia menggarisbawahi pada halaman 36 pentingnya memiliki dua skuad pembunuh di Afghanistan dan Pakistan untuk fokus menyerang Obama dan Petraeus jika mereka medatangi kedua negara.
(*)