Jarak raksasa gas ini dari bintang kerdil putihnya diprediksi 2,5 hingga enam kali jarak Bumi ke Matahari. Kira-kira sama dengan jarak Jupiter ke Matahari.
Menurut tim peneliti, temuan ini membuktikan prediksi sebelumnya bahwa lebih dari setengah bintang kerdil putih memiliki planet raksasa berukuran serupa yang mengorbitnya.
Namun, ini adalah kali pertama prediksi tersebut bisa diobservasi oleh para ahli.
Pasalnya, menemukan bintang kerdil putih bukan perkara gampang. Kerdil putih hanya memancarkan sedikit cahaya yang membuatnya sulit diamati menggunakan teleskop Bumi.
Dalam menemukan raksasa gas dan kerdil putih kali ini, tim peneliti menggunakan teknik yang disebut gravitational microlensing, di mana cahaya dari sebuah planet yang jauh-dalam kasus ini raksasa gas yang ditemukan-membelok ketika bertemu dengan gravitasi bintang terdekatnya (bintang kerdil putih).
Penulis utama studi, Joshua Blackman dari University of Tasmania, mengatakan, ini adalah kali pertama kami menemukan sebuah sistem yang menyerupai apa yang kita duga akan terjadi pada tata surya kita dalam lima atau enam miliar tahun ke depan.
Nasib Bumi 5 miliar tahun lagi
Blackman berkata bahwa di Bima Sakti, 95 persen bintang diprediksi akan mati dan menjadi kerdil putih.
Namun, hal itu belum terjadi karena galaksi kita tergolong muda. Nah, Matahari diprediksi akan mati dengan cara mengembang menjadi raksasa merah dalam lima miliar tahun ke depan.
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar