Ayu mengatakan bahkan ada pedagang yang datang mengantarkan makanan sekitar 45 porsi dengan senilai Rp 1,5 juta atas orderan dari pelaku yang tak bertanggungjawab.
"Sebenarnya kami ingin mengganti pesanan makanan yang datang itu, namun bingung kita tak merasa memesan," kata dia kepada TribunSolo.com, Rabu (20/10/2021).
Kemudian dia mengatakan, jika memang ada donatur yang hendak mengirimkan makanan biasanya berkoordinasi dengan pihak panti asuhan.
"Donatur bertanya terkait jumlah porsi makanan, jumlah kita 55 orang bukan 45," ujar Ayu.
"Apalagi dengan adanya informasi pengirimanan makanan itu maka bagian dapur tidak akan memasak," imbuhnya.
Baca juga: Saksi Kasus Dugaan Korupsi Perum Perindo Meninggal di Ruang Pemeriksaan, Sempat Kejang dan Sesak
Dia menyayangkan dengan aksi tak bertanggung jawab orang itu, bahkan panti asuhan tersebut juga merasa dirugikan atas kejadian tersebut.
Terlebih dia tak mengenal sosok pengirim orderan fiktif yang mengaku 'Denny Sumargo'.
Dia mengaku dirinya sempat mencoba untuk menghubungi nomor tersebut, namun berakhir nomor pelaku memblokir kontak Ayu.
“Kami dari pengurus panti asuhan tidak mengenal itu Denny Sumargo, sepertinya foto profile dalam WA yang digunakan hanya mengambil di internet,” ucapnya.
Kronologi Kejadian
Kasus penipuan dengan modus membeli makanan dan dikirim ke Panti Asuhan Aisyiyah Tonggalan, Kecamatan Klaten Tengah, Kabupaten Klaten, membuat rugi para pedagang makanan.
Para pedagang makanan tersebut terpaksa harus nombok karena menjadi korban penipuan.
Source | : | Tribun Jabar,Tribun Solo |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar