"Kesan kami OPM itu selalu mengambil momentum untuk menarik perhatian luar negeri.
Saat ini Presiden sedang di luar negeri dan bertemu dengan tokoh-tokoh G20, OPM memanfaatkan momentum itu," ujar Mahfud kepada wartawan, Senin (1/11/2021).
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Mahfud: OPM Sengaja Manfaatkan Momen Kehadiran Presiden di KTT G20'.
Padahal, Mahfud mengungkapkan, permasalahan yang terjadi di Papua tidak pernah diagendakan oleh lembaga-lembaga internasional yang resmi.
Menurutnya, dunia internasional melihat permasalahan di Papua tak ubahnya dengan daerah-daerah lain, misalnya masalah penyelamatan lingkungan hidup dan kesejahteraan rakyat.
"Bukan soal disintegrasi," tegas dia.
Selama kontak tembak terjadi belakangan ini, Mahfud mengaku terus memantau perkembangan situasi dengan merujuk laporan Polri, TNI, BIN, termasuk seruan Keuskupan Timika, Papua.
Di samping itu, Mahfud meminta aparat Polri-TNI melakukan tindakan terukur agar tidak terjadi korban di pihak masyarakat sipil.
"Sebenarnya, seperti masyarakat tahu, Polri dan TNI sudah sangat berhati-hati melindungi warga sipil.
Tapi seperti Anda tahu, OPM itu selalu menyerang dari belakang dan menjadikan warga sipil sebagai tameng dan korban," ungkap dia.(*)