Gridhot.ID - Pemerintah berencana menutup Bandara Halim Perdanakusuma (HLP) untuk penerbangan pesawat komersial berjadwal.
Penutupan Bandara Halim Perdanakusuma akan dilakukan secara bertahap, mulai dari sebagian hingga sepenuhnya.
Hal ini mengembalikan fungsi bandara itu seperti dulu, yakni hanya untuk kepentingan militer TNI AU dan penerbangan charter.
Skenario penutupan Bandara Halim dibahas dalam rapat pada Senin (1/11/2021) yang dihadiri perwakilan dari para pemegang kepentingan di Halim.
Rapat tersebut dipimpin oleh Executive General Manager PT Angkasa Pura II (AP II) Marsma TNI Nandang Sukarna.
Sedangkan yang hadir ada dari pihak Bandara Soekarno-Hatta, perwakilan maskapai Travira Air, Batik Air, Citilink dan Premi Air Group.
Dalam risalah rapat disebutkan, rencana penutupan Bandara Halim akan mulai dilakukan November ini. Proses penutupan akan berlangsung hingga 9 bulan mendatang.
Penerbangan komersil reguler akan dialihkan seluruhnya ke Bandara Soekarno Hatta. Pendataan peralatan dan sumber daya manusia (SDM) juga akan dilakukan, sebagai antisipasi jika Bandara Halim ditutup total.
Sementara, pihak maskapai meminta kepastian waktu pelaksanaan perpindahan, serta bantuan untuk perizinan ke Bandara Soetta.
Semua pihak akhirnya sepakat untuk membuat roadmap rencana operasi untuk mengantisipasi rencana penutupan parsial hingga penutupan total.