Empat tahun sebelumnya, angkatan laut China membangun pangkalan militer asing pertamanya di Djibouti, yang terletak di pelabuhan komersial Doraleh yang dikelola China.
Selain itu, China juga telah mengembangkan pelabuhan komersial di Pakistan dan Sri Lanka.
Pihak AS menganggap langkah China di atas jelas merupakan tindakan ingin membangun posisi yang kuat untuk akses militer.
Baik mantan Presiden AS Donald Trump dan pemimpin saat ini Joe Biden telah berusaha menekan, memaksa UEA untuk menangguhkan proyek di pelabuhan Khalifa yang terkait dengan China.
Sekarang, meskipun pekerjaan konstruksi rahasia di dalam pelabuhan hampir berhenti, para pejabat AS percaya bahwa kehadiran China yang semakin dalam di UEA masih bisa berbahaya dengan rencana penjualan pesawat.
F-35, drone Reaper dan sejumlah senjata amunisi canggih lainnya, dengan 23 miliar dolar AS ke UEA.
"F-35 adalah permata mahkota kami. Kami perlu melindungi teknologi kami dan keamanan semua mitra kami," kata Wakil Asisten Menteri Luar Negeri Mira Resnick awal pekan ini.
UEA adalah mitra penting AS dalam upaya kontra-terorisme di wilayah tersebut.
Saat ini, AS memiliki ribuan tentara yang ditempatkan di pangkalan udara UEA, hanya sekitar 30 km dari ibu kota Abu Dhabi.(*)