"Masuk rumah harus pakai sendal, lantainya kotor sekali dengan debu dan berantakan.
Gak tau harus mulai dari mana, aku jijik banget karena lantai basah dan penuh kotoran kecoa, dan ada tikus mati.
Tanah di pot bunga semua ada kotoran kucing jadi kita harus membuangnya kembali, pohon bunga mati semua," papar Murnie.
Suami Murnie yang bekerja sebagai operator crane kini tinggal di Kelantan karena harus mengurus proyek di sana.
Sebelum ini, Murnie yang bekerja di NTUC FairPrice di Singapura, setiap hari bepergian dengan sepeda motor dari rumahnya di Johor ke tempat kerja.
Namun, karena pembatasan sosial, dia harus menyewa kamar di Singapura dan tinggal di sana sendirian.
Ternyata ini bukan 'tragedi' pertama yang menimpa rumahnya akibat lama ditinggalkan.
"Sebelumnya aku juga tinggal di sebuah rumah tua, waktu itu ada seekor anjing mati di dekat tempat parkir, baunya benar-benar tidak mengatakan itu.
Aku jijik tapi kalau bukan kita yang membersihkan mau siapa lagi," ujar Murnie.
Menurut Murnie, dia berharap perbatasan negara itu segera dibuka kembali.