Dudung memberi tanggapan atas tudingan tersebut. Menurutnya, Presiden Jokowi memilihnya sebagai KSAD dilihat dari pengabdian dan profesionalisme.
Ia juga memastikan bahwa pemilihannya sebagai KSAD bebas dari unsur politik.
"Sebetulnya Pak Jokowi itu lebih kepada yang namanya pekerjaan, melihat dari pengabdian, lebih kepada profesionalisme. Jadi enggak ada alat politik segala macam, enggak ada," kata Dudung dikutip Kompas TV dari YouTube Harian Kompas, Sabtu (20/11/2021).
"Dan saya juga tidak mau kalau dibawa-bawa ke politik, tidak akan mau saya," lanjut Dudung.
Dudung lalu menceritakan awal mula ia mengenal sosok Jokowi dan Megawati, yakni ketika berpangkat bintang dua.
Bahkan ketika Jokowi menjadi Wali Kota Solo atau Gubernur DKI Jakarta, Dudung tidak pernah menjadi komandan distrik militer (dandim) di wilayah tersebut.
"Kalau saya lihat, Pak Jokowi dan Bu Mega itu tidak ada spesial anak kesayangan tetapi lebih cenderung kepada profesionalisme," ujar mantan Dandim Kodam Jaya itu.
"Saya yakin yang ditunjuk oleh beliau tidak semudah membalikkan telapak tangan. Saya dari bintang 4 juga bukan berarti tidak ada sejarah di belakangnya. Mungkin Pak Jokowi melihat apa yang selama ini saya lakukan dari Kodam Jaya menimbulkan suatu ketentraman dan kedamaian," ucap dia.