Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Perbatasan Ukraina Siap Diduduki Ribuan Tentara Rusia, AS Peringatkan Sekutu Eropa Tentang Ancaman Besar Negeri Beruang Merah: Kami Tahu Pedomannya

Nicolaus - Selasa, 23 November 2021 | 07:13
Tangkapan layar proses bengkar pasang UAZ-469 oleh personel militer Rusia.
Instagram @gridoto

Tangkapan layar proses bengkar pasang UAZ-469 oleh personel militer Rusia.

Gridhot.ID-Selama ini dunia mengira Amerika Serikat adalah negara yang memiliki persenjataan terkuat.

Namun, hal tersebut justru salah kaprah.

Ternyata Amerika dan NATO sendiri justru mengakui senjata milik Rusia inilah yang paling kuat dan mematikan.

Hal ini semakin nyata saat pejabat intelijen AS memperingatkan sekutu Eropa tentang potensi serangan militer Rusia ke Ukraina, dengan kemungkinan adanya peningkatan karena cuaca semakin dingin.

Baca Juga: Jerit Kesakitannya Terdengar Tetangga, Wanita Blasteran Arab Ini Ditemukan dalam Kondisi Mengenaskan Usai Sang Suami Lari Ketakutan Keluar Rumah, Begini Kesaksian Ketua RW

Sebuah serangan bergantung pada cuaca, tetapi bisa terjadi dalam hitungan minggu, kecuali intervensi dari Barat, pejabat AS menjelaskan masalah tersebut kepada CBS News.

Dilansir Intisari-Online dariCBS News, Sabtu (20/11/2021), puluhan ribu tentara Rusia telah berkumpul di perbatasan Ukraina, beberapa bulan setelah ribuan tentara berkumpul di perbatasan pada musim semi.

Tapi tidak seperti penumpukan musim semi lalu, yang dianggap sebagai unjuk kekuatan, pejabat intelijen AS memperingatkan bahwa kali ini bisa menjadi persiapan untuk serangan yang sebenarnya ke wilayah Donbass di Ukraina Timur.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan pada hari Jumat bahwa aliansi itu memantau dengan cermat "konsentrasi besar dan tidak biasa pasukan Rusia" di dekat perbatasan Ukraina.

Baca Juga: Beruntung dari Lahir, 3 Weton Ini Punya Kehidupan Nyaris Sempurna, Tak Bakal Kesusahan Menurut Primbon Jawa

"Ini sangat mendesak bahwa Rusia menunjukkan transparansi tentang pembangunan militer ini, mengurangi eskalasi dan mengurangi ketegangan," kata Stoltenberg setelah pertemuan dengan Kanselir Jerman Angela Merkel yang akan keluar.

Sementara itu, Kepala Staf Gabungan AS Mark Milley berbicara dengan Jenderal Valery Zaluzhny, Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, pada hari Jumat.

Source :CBS NewsNew York Times intisari-online

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x