Ia mengenalnya saat perempuan itu menjadi penumpangnya untuk diantar ke Terminal Giwangan, Jogja.
"Saya cewek ada satu, rumahnya di Ngawi, Jawa Timur," ujar DRS.
Sejak saat itu, keduanya menjalin hubungan asmara dengan berpacaran.
Selama menjalin pacaran, DRS juga kerap membantu pacarnya untuk memenuhi kebutuhannya dengan alasan cinta.
"Sistemnya memberi ya langsung kasih, kadang berupa makanan, kadang tas dan kadang baju. Saya lakukan ya karena cinta," ujarnya.
Kini, DRS menyesal karena telah menjual semua perabotan rumah ibunya demi menyenangkan sang pacar.
Ia pun mengaku sudah meminta maaf kepada ibunya dan akan mempertanggungjawabkan perbuatannya di dalam penjara.
"Saya menyesal. Setelah merenung di sel saya menyesal lahir batin, Sudah minta maaf ke ibu saya. Yang jelas karena sudah begini ya berani berbuat harus berani bertanggung jawab," tutupnya.
(*)
Source | : | Tribunwow.com,Tribunjateng.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar