Tetun Prasa adalah versi yang lebih banyak digunakan, dan sekarang diajarkan di sekolah-sekolah.
Baca Juga: Pertanda Baik yang Jarang Terjadi, Ini 5 Makna Kedutan di Area Perut Menurut Primbon Jawa
Meskipun tidak lagi menjadi bahasa resmi, Bahasa Indonesia, bersamaan dengan bahasa Inggris, memiliki status 'bahasa kerja' di bawah Konstitusi.
Bahasa Indonesia juga masih digunakan secara luas, terutama di antara orang-orang muda yang dididik sepenuhnya di bawah sistem Indonesia, yang penggunaan bahasa Portugis atau Tetum malahan dilarang.
Bagi banyak orang Timor-Leste yang lebih tua, bahasa Indonesia memiliki konotasi negatif dengan rezim Suharto.
Tetapi banyak orang muda telah menyatakan kecurigaan atau permusuhan terhadap penggunaan kembali bahasa Portugis, yang mereka lihat sebagai 'bahasa kolonial' dengan cara yang sama seperti orang Indonesia melihat bahasa Belanda.
Sementara budaya dan bahasa Belanda memiliki pengaruh yang kecil terhadap budaya Indonesia, budaya Timor Timur dan Portugis menjadi saling terkait, terutama melalui perkawinan silang, seperti halnya bahasa.
Pemuda Timor Leste juga merasa dirugikan dengan penggunaan bahasa Portugis, dan menuduh para pemimpin negara itu menyukai orang-orang yang baru saja kembali dari luar negeri.
Orang Timor Leste yang lebih tua dan berbicara bahasa Portugis, tetap saja belum menemukan pekerjaan meskipun mereka mahir dalam bahasa tersebut.
(*)