GridHot.ID - Kemerdekaan Timor Leste disebut sebagai kemerdekaan yang dihargai mahal.
Pasalnya, melansir Intisari-online.com, kemerdekaan Timor Leste ditempuh melalui jalur berdarah.
Sekitar 22 tahun lalu, sebuah kontingen pengamat internasional yang dipimpin oleh Australia mendarat di Timor Timur.
Tujuannya untuk mengawasi referendum yang didukung PBB yang akan mengakhiri lebih dari dua dekade pendudukan Indonesia dan menentukan nasib bekas jajahan Portugis.
Tetapi hasil langsungnya sangat menghancurkan.
Rakyat Timor Leste memberikan suara sangat mendukung kemerdekaan, membuat marah para loyalis Indonesia yang mengamuk berdarah segera setelah pemungutan suara 30 Agustus.
Sekitar setengah juta orang mengungsi, setengah melarikan diri dari negara itu, antara 1400 dan 2000 orang tewas.
Kemudian 70 bangunan hancur saat Misi PBB di Timor Timur (UNAMET), 1300 staf lokal, jurnalis dan pekerja LSM dievakuasi ke Darwin.
klan dan suku bersatu di belakang pemimpin perlawanan karismatik Xanana Gusmao dan perang gerilya tingkat rendah berlangsung sampai Suharto digulingkan dari kekuasaan.