Oleh karena itu, hasil dari kilang minyak tak seluruhnya bakal diterima oleh pemerintah Timor Leste, tetapi dibagi dua.
Ternyata sumur-sumur yang akan dibor tersebut sebagai bagian dari kampanye back-to-back yang dimulai akhir Oktober.
Timor Resources sebenarnya pernah membuka tambang minyak di salah satu daratan di Timor Leste lebih dari 50 tahun lalu.
Tetapi ternyata perkembangan tambang minyak di Timor Leste memang diketahui tak begitu mulus lantaran ada berbagai kendala.
“Masalah geopolitik dan kerusuhan sipil telah menghalangi kegiatan eksplorasi sampai sekarang,” Suellen Osborne, kepala eksekutif Timor Resources, bagian dari perusahaan manufaktur dan rekayasa terdiversifikasi Nepean Group, mengatakan kepada Energy Voice.
Menurut Osborne, sumber pertama bernama Karau (pemerintah Timor Leste menyebutnya Feto Kmaus) dan disemprotkan pada 27 Oktober 2021.
Melansir dari Intisari-Online, total kedalaman yang direncanakan adalah 1050 meter, dengan pengeboran memakan waktu 17 hari, yang hasilnya akan diketahui dengan cepat.
Source | : | intisari-online.com,Serambinews.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar