Hanya ada sedikit makanan dan air yang berbahaya bagi 'pemburu paus'. Setiap hari berlalu, orang-orang yang bertahan pun semakin menderita kelaparan dan kehausan, juga mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan fisik dan mental.
Korban selamat yang tersisa berpegangan pada rakit dan menunggu penyelamatan.
Akhirnya pada hari ketujuh, sebuah pesawat RAAF Catalina menemukan rombongan yang mendayung kapal.
Pada hari kedelapan, Leonard dan yang lainnya akhirnya diselamatkan oleh HMAS Kalgoorlie dan dibawa ke Darwin.
Tetapi, orang-orang yang berada di rakit tak seberuntung Leonard. Meskipun dilakukan pencarian udara dan laut ekstensif, mereka tidak pernah terlihat lagi.
Setelah perang berakhir, Leonard kembali ke studinya di Universitas Melbourne dan memenangkan beasiswa untuk belajar psikologi di Universitas Queens di Kingston, Kanada.
Ia memperoleh gelar PhD di bidang psikologi sebagai dux of his year.
Sekembalinya ke Melbourne ia mengepalai dua departemen di universitas sebagai psikolog terkemuka.
Dalam praktik pribadi, ia membantu korban cedera mobil, kecanduan, dan perilaku disfungsional lainnya.
Ray Leonard meninggal pada Juli 2021 lalu meninggalkan istrinya Beryl, anak-anaknya Carol, Paul dan Mark serta empat cucu.(*)