“Kalau saya buat mecat bapak-bapak gampang, saya datang ke Gubernur saya putar video bapak-bapak nonton belly dance, selesai,” imbuhnya.
“Buat apa pintar kalau bapak-bapak nggak punya akhlak. Jadi, saya mau mengingatkan tidak ada yang hebat, tidak ada yang gagah. Ayo sama-sama kita beristighfar. Tarik nafas di hidung buang di mulut berucap astaghfirullahaladzim,” lanjutnya.
Dalam rapat itu, Adi juga mempertanyakan pengawasan dan pembinaan yang dilakukan BP BUMD DKI Jakarta terkait hal ini. Dia meminta Kepala BP BUMD DKI Jakarta Riyadi untuk mengevaluasi pengelolaan Transjakarta secara menyeluruh.
Sementara itu, Dirut PT Transjakarta Mochamad Yana Aditya angkat bicara soal tayangan video yang memperlihatkan direksi sedang menyaksikan belly dance. Mantan Dirut PT Perikanan Nusantara (Persero) ini justru mempertanyakan soal video tersebut.
“Pimpinan mohon izin, saya sebagai warga negara saya hanya ingin mengetahui apakah video itu ada atau tidak,” kata Yana saat berkata kepada Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz yang memimpin rapat.
Mendengar pernyataan itu, Adi memotong pembicaraan Yana. Kata Adi, kritik yang disampaikan terkait pelayanan Transjakarta merupakan perwakilan warga Jakarta karena dia menjadi anggota Parlemen, Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
“Kalau Anda warga negara, suara rakyat suara dewan. Anda warga negara, saya wakil rakyat,” kata Adi yang diamini Yana dengan menganggukkan kepalanya.
(*)