Gridhot.ID - Rusia kini memang sedang panas akibat hubungannya dengan Ukraina.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Ukraina bahkan sebelumnya sudah menyatakan untuk berperang melawan pasukan Putin tersebut.
Menanggapi perang yang mulai memanas dan berujung fatal, Amerika Serikat langsung ikut campur dalam konflik tersebut.
Dikutip Gridhot dari Kontan, AS akan mengabulkan permintaan sekutu Eropa Timur mereka dan meningkatkan kehadiran militernya di kawasan itu jika terjadi agresi Rusia terhadap Ukraina, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan.
"Jika ada invasi lebih lanjut ke Ukraina, eskalasi militer di Ukraina, jelas banyak mitra kami di front Timur, sekutu Baltik kami, Rumania, Polandia, negara lain, akan semakin khawatir tentang keamanan dan integritas teritorial negara mereka," katanya, Selasa (7/12), seperti dikutip TASS.
"Mereka akan mencari, kami berharap, kemampuan tambahan dan kemungkinan penempatan pasukan tambahan, dan Amerika Serikat akan berusaha untuk merespons secara positif hal-hal itu jika ada serangan lebih lanjut ke Ukraina," ujar dia.
Ada banyak pernyataan dari negara Barat akhir-akhir ini yang menyebutkan Rusia bisa menginvasi Ukraina.
Juru bicara Presiden Rusia Dmitry Peskov menegaskan, itu adalah eskalasi yang tidak berdasar dan Rusia tidak mengancam siapa pun.
Presiden AS Joe Biden memperingatkan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pertemuan virtual dua jam yang tegang pada Selasa (7/12) tentang respons ekonomi Barat yang "kuat" jika Rusia melakukan serangan ke Ukraina.
"Presiden Biden menyuarakan keprihatinan mendalam Amerika Serikat dan sekutu Eropa kami tentang eskalasi pasukan Rusia di sekitar Ukraina," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan, Selasa (7/12), seperti dikutip Channel News Asia.