Sebagai seniman, Nike mau saja menyelesaikan make up walau baru bangun tidur.
Dia dikatakan Putu Wijaya memiliki disiplin yang tinggi.
Nama Nike Ardilla pun tidak hanya populer di Tanah Air, melainkan internasional.
Dia telah melakukan konser di beberapa negara Asia, seperti di Malaysia, Singapura, dan lainnya.
Nike Ardilla diketahui pernah mendapatkan penghargaan Nugraha Bhakti Musik Indonesia dari PAPPRI.
Kesedihan abadi
Setelah Nike meninggal, lagu-lagunya membahana di seluruh penjuru ibu kota selama dua hari seperti diberitakan Harian Kompas, 23 Maret 1995.
Meninggalnya Nike di usia yang masih muda telah disebut-sebut mewakili kesedihan abadi.
Para pedagang kaki lima di Tanah Abang, Jakarta Pusat salah satunya. Mereka memperdengarkan lagu penyanyi slow rock itu sekeras-kerasnya di tengah lalu lalang manusia yang berjubel.
Tapi di beberapa toko di Jakarta album-album Nike justru mulai langka, karena kasetnya laku keras.