Gridhot.ID - Masih ingat dengan penyanyi Nike Ardilla?
Nike Ardilla meninggal dalam kecelakaan tragis pada 19 Maret 1995.
Saat itu, Nike masih berusia 19 tahun.
Tepat pada 26 tahun lalu kejadian tragis itu terjadi.
Diberitakan Harian Kompas, 20 Maret 1995, Nike meninggal setelah menabrak pagar tembok setinggi satu meter di Jl RE Martadinata (dulu Jalan Riau) No. 215 Bandung, sekitar pukul 06.15 WIB.
Penyanyi sekaligus bintang film dan bintang iklan itu mengalami pendarahan di bagian kepala karena benturan tersebut.
Sedangkan mobilnya diamankan di Mapolresta Bandung Tengah dan kerusakannya hanya di pintu pengemudi.
Jenazah Nike kemudian dikebumikan di Desa Imbanegara, Kabupaten Ciamis, sekitar 180 kilometer sebelah timur Bandung.
Kronologi kejadian
Menurut keterangan keluarga korban, Nike sempat pulang ke rumahnya di jalan Parakan Saat I No 37 Bandung pukul 22.00 WIB, 18 Maret 1995.
Namun hanya sebentar, dia kemudian keluar rumah lagi bersama kawannya Sopiatun Wahyuni.
Mereka pergi ke diskotik Pollo Bandung sekitar pukul 24.00 WIB hingga 04.00 WIB.
Setelah itu Nike mampir makan di rumah makan Kintamani, Jalan Lombok Bandung.
Ayah Sopiatun mengatakan, setelah makan terjadi kecelakaan.
Sopiatun dan Nike kala itu tengah berada dalam perjalanan pulang.
Menurut salah satu saksi mata, mobil yang dikendarai Nike tiba-tiba oleng ke kiri membentur bak sampah dan pagar tembok.
Suaranya membentur keras.
Tentang Nike
Nike mulai berkarier pada 1987 dengan merilis sebuah album kompilasi bertajuk Bandung Rock Power.
Sejak saat itu namanya langsung meroket di industri musik Tanah Air.
Dia telah melahirkan 11 album studio dan 8 album kompilasi sejak debutnya.
Tak hanya itu, Nike juga merilis 28 single dan beberapa diantaranya merupakan soundtrack film.
Bakatnya sudah terlihat sejak kecil, saat masih duduk di kelas IV SD, yakni pada 1986, dia meraih juara harapan I Lomba Nyanyi Radio Ganesha.
Namanya belum populer walaupun sudah masuk rekaman pada usia 11 tahun.
Barulah pada 1989, nama Nike mulai diperhitungkan setelah album lagunya Seberkas Sinar meledak di pasaran, dengan jumlah yang terjual 200.000 kaset.
Tahun berikutnya, album berjudul Bintang Kehidupan, laku terjual 400.000 kaset.
Lagu-lagu yang dinyanyikan Nike Ardilla, umumnya hasil ciptaan Deddy Dores, seperti Sandiwara Cinta yang sering ditayangkan televisi.
Tak hanya penyanyi hebat, Nike juga pemain film.
Dia memerankan seorang gadis kampung di serial None yang diputar di TPI setiap Selasa malam kala itu.
Sebagai seniman, Nike mau saja menyelesaikan make up walau baru bangun tidur.
Dia dikatakan Putu Wijaya memiliki disiplin yang tinggi.
Nama Nike Ardilla pun tidak hanya populer di Tanah Air, melainkan internasional.
Dia telah melakukan konser di beberapa negara Asia, seperti di Malaysia, Singapura, dan lainnya.
Nike Ardilla diketahui pernah mendapatkan penghargaan Nugraha Bhakti Musik Indonesia dari PAPPRI.
Kesedihan abadi
Setelah Nike meninggal, lagu-lagunya membahana di seluruh penjuru ibu kota selama dua hari seperti diberitakan Harian Kompas, 23 Maret 1995.
Meninggalnya Nike di usia yang masih muda telah disebut-sebut mewakili kesedihan abadi.
Para pedagang kaki lima di Tanah Abang, Jakarta Pusat salah satunya. Mereka memperdengarkan lagu penyanyi slow rock itu sekeras-kerasnya di tengah lalu lalang manusia yang berjubel.
Tapi di beberapa toko di Jakarta album-album Nike justru mulai langka, karena kasetnya laku keras.
Sementara itu, lagu "Sebuah Lagu Buat Nike" ciptaan Deddy Dores ludes dalam waktu 2 minggu.
Selalu dikenang
Harian Kompas, 9 April 1995, memberitakan sebanyak 150.000 kaset berisi lagu mengenang Nike tersebut laku terjual.
Sebagian hasil penjualan kaset itu diberikan kepada keluarga Nike.
Tak hanya itu, Deddy Dores juga meneruskan sumbangan tiap bulan bagi Sekolah Luar Biasa (SLB) Wawasan Nusantara.
SLB itu selama ini hanya menerima sumbangan dari Nike.
Setelah meninggalnya Nike, SLB itu ganti nama menjadi SLB Nike Ardilla.(*)