"Katanya, 'Nia malu lah kalau sedih. Banyak yang harus disyukuri karena banyak yang pengin seperti kamu. Punya suami, anak, dan tinggal di keluarga terpandang' gitu," ucapnya.
"Ya dari situ, saya merasa menjadi seorang Nia adalah kutukan," sambungnya.
Tak hanya itu,Niamengakui ada pergolakan batin yang membuatnya sangat sedih, terlebih bicara soal rindu dengan orang tua.
"Sampai akhirnya April 2021 saya konsumsi zat metapetamine (sabu). Setelah konsumsi, ya beban sedikit berkurang aja gitu. Lepas dari masalah, saya bahagia walau hanya sesaat saja," jelasnya.
Namun, ketika ditangkap Nia baru sadar langkahnya menghilangkan masalah dengan konsumsi sabu adalah hal yang salah.
"Ya setelah saya jalani rehabilitasi, saya baru sadar ini hanya emosional saja. Saya sudah bisa mengatur atau mengontrol emosi saya," ujar Nia.
(*)