"Saya nggak sembunyikan apapun, dan ajak petugas naik ke lantai atas menuju lemari, mengambil alat hisap yang saya simpan di lemari. Alat hisapnya masih ada air," katanya.
Alat hisap itu masih basah karena baru saja dipakai Ardi untuk menghisap sabu pada pagi harinya.
"Sambil menangis, saya menghubungi Ardi tapi tidak diangkat, sampai petugas meminta saya ikut ke kantor polisi untuk dimintai keterangan," ujar Nia.
Nia Ramadhani terus menangis dari rumahnya menuju Polres Metro Jakarta Pusat.
"Sampai di kantor polisi saya masih nangis. Saya menyesal dan bersalah," ujar Nia.
Melansir Kompas.com, Nia mengaku alasan mengonsumsi sabu guna mengatasi emosionalnya, di tengah masalah pribadi dan tuntutan menjadi wanita sempurna.
"Semula karena saya ingin cerita ke teman-teman saya. Ada hal yang sedang saya rasakan sangat sedih dan terpuruk," kata Nia.
Hanya saja respon yang didapatkan Nia bukan sebuah saran dan pengertian.
Tapi ia justru mendapatkan sebuah penekanan agar tidak mengeluh atas semua masalahnya.