Herry langsung memindahkan santriwati yang sempat mengadu tidak haid ke NA itu ke gedung pesantren lain.
"Ketika anak yang mencurigakan, dipindahkan ke sinergi (tempat lain selain pesantren). Dia (Herry) bilang (ke istri) urus saja asrama yang di pesantren," kata NA.
Tak tahu bahwa santriwati tersebut hamil, NA syok saat mendengar cerita bidan.
Rupanya saat itu NA juga sedang mengandung anak kedua Herry Wirawan.
"Saya juga sedang hamil anak kedua. Jadi samaan kalau hamil.
Pas Saya diperiksa 8 bulan, diperiksa bidan yang sama, bidan itu yang bilang (kalau santriwati hamil), Saya syok, nangis, dimulai dari Saya hamil itu enggak diantar (sama Herry)," pungkas NA.
Terkejut mengetahui santriwatinya hamil, NA langsung bertanya ke Herry Wirawan.
Saat itu Herry Wirawan tak mengakui perbuatannya dan menyebut santriwatinya hamil karena 'kecelakaan'.
"Saya dibawa sama Herry ke atas, Saya nangis, jejeritan (bilang) 'kenapa itu bisa hamil ? Sama siapa ? Saya enggak nuduh ke sana (ke Herry Wirawan)'. Dia (Herry) sumpah ke Saya 'enggak mungkin sama Saya, kan Saya guru'," ujar NA.
Dihinggapi perasaan kalut, NA tak tahu harus berbuat apa.