Ada pula yang berpendapat bahwa jenglot adalah makhluk gaib yang bisa ditangkap dan dijinakkan oleh orang yang memiliki ilmu untuk itu.
Ada juga yang menegaskan bahwa jenglot adalah spesies hewan langka yang belum diketahui ilmu pengetahuan.
Namun yang lain mengklaim bahwa jenglot tidak lebih dari benda buatan manusia.
Menurut Muhammad Syakir Muhammad Azmi, seorang praktisi medis Islam Malaysia, jenglot mungkin terbuat dari bahan biasa.
Harga di mana benda-benda ini dijual tergantung pada seberapa nyata tampilannya, meskipun umumnya tidak mahal.
Di sisi lain, objek juga dapat dibuat menggunakan janin hewan.
Jenglot yang terbuat dari bahan ini diyakini lebih berkhasiat, sehingga harganya jauh lebih mahal di pasaran.
Sebagai benda buatan manusia, jenglot dikatakan tidak memiliki kekuatan sendiri.
Sebaliknya, melalui ilmu hitam makhluk-makhluk ini memperoleh kekuatan gaib mereka.
Dipercaya secara populer bahwa jenglot kemudian dapat melayani tuannya dalam berbagai cara, misalnya, memberikan perlindungan, berfungsi sebagai jimat keberuntungan, dan bahkan membalas dendam pada musuh-musuhnya.
Jenglot telah ditampilkan dalam pameran temporer baik di Indonesia maupun Malaysia.