"Kisaran 18-19 tahun. Barusan lulus. Dia baik, kelihatan kalem. Dia dua bersaudara. Dia anak tertua," katanya, saat dihubungi TribunJatim.com, Minggu (30/1/2022).
Dalam video singkat yang terlanjur beredar sejak Rabu (26/1/2022) itu, tidak lantas diartikan bahwa Febri pada momen itu diabadikan dalam rekaman video, langsung diterima sebagai anggota Polri.
Febri saat itu, masih sebatas diterima sebagai petugas kebersihan (cleaning service) di ruang Direktur Ditbinmas Polda Jatim.
Tapi dengan catatan, bahwa selama kurun waktu sepanjang tahun 2022 ini, ungkap Asep, Febri akan digembleng fisik dan mentalnya, sebagai persiapan untuk mendaftarkan diri mengikuti seleksi anggota Polri tahun 2023 mendatang, melalui jalur Rekruitmen Proaktif.
"Kebetulan dia hafiz, dan kami punya kegiatan salah satunya kegiatan keagamaan. Ditbinmas kan ada giat ke tempat keagamaan, dia bisa kita libatkan. 'Udah fokusmu jangan jadi cleaning service, tapi jadi polisi, artinya lebih tinggi lagi kamu punya cita-cita. Bersedia kamu'. Dia jawab 'bersedia,' gitu," jelasnya.
Selama proses penggemblengan itu, Asep menerangkan, Febri akan didampingi oleh anggotanya yang bertugas di Ditbinmas Polda Jatim, sebagai instruktur pelatihan.
Selain itu, Asep juga akan mengajak atau melibat Febri dalam sejumlah agenda kegiatan yang berorientasi pada keagamaan yang dilaksanakan oleh Ditbinmas Polda Jatim.
"Dan juga nemenin saya kalau enggak ada yang dibersih-bersih, yaudah ngaji di depan saya. Lalu, nanti kita ajak ke tempat lapangan, atau sesuai dengan keahlian dia, sembari digembleng dan sebagainya," tambahnya.
Asep menganggap, kemampuan Febri sebagai Hafiz atau penghafal Al-Quran, dapat memiliki nilai lebih dalam proses seleksi anggota Polri jalur Rekruitmen Proaktif.
Mengingat, Polri merupakan institusi yang juga ingin selalu memaksimalkan sumber daya manusia (SDM) anggotanya, salah satunya dengan cara memberdayakan kemampuan pemuda-pemudi yang memiliki bakat, talenta, keterampilan, prestasi positif yang unggul dan dapat dibuktikan.
"Polri ada rekruitmen proaktif. Intinya kita mencari bakat, talenta, kemampuan, dan prestasi dari seluruh warga Indonesia, pemuda-pemudanya yang mencukupi syarat-syarat umumnya, itu kami langsung tawari, 'mau enggak jadi anggota Polri'," terangnya.