Gridhot.ID - Menjadi polisi memang menjadi impian sebagian pemuda-pemudi Indonesia.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, polisi sendiri memang masih terus dipandang sebagai aparat negara yang dilatih sedemikian rupa hingga bisa mengabdikan jiwa raganya untuk negara.
Tentu saja selain kebanggaan tersebut, polisi sendiri juga mendapatkan kesejahteraan sebagai pengabdi negara.
Salah satu sosok yang kini viral mendapatkan kesempatan emas untuk menjadi polisi adalah pemuda yang satu ini.
Dikutip Gridhot dari Tribun Jatim, video seorang pemuda yang mengaku sebagai hafiz atau penghafal Al-Quran diterima menjadi anggota polisi oleh Direktur Direktorat Pembinaan Masyarakat (Ditbinmas) Polda Jatim, viral di media sosial beberapa waktu lalu.
Bersamaan dengan viralnya video tersebut, sejumlah akun medsos, menuliskan narasi bahwa pemuda yang mengaku hafal ayat Al-Quran 30 Juz itu, semula berniat melamar pekerjaan sebagai petugas kebersihan (cleaning service) untuk menjaga kebersihan di Gedung Ditbinmas Mapolda Jatim.
Karena pemuda itu memiliki kemampuan lebih, sebagai penghafal ayat suci Al-Quran atau Hafiz, tak pelak membuat Direktur Ditbinmas Polda Jatim Kombes Pol Asep Irpan terenyuh dan ingin menawarkannya menjadi anggota Polri.
Namun, dibalik lansiran informasi dalam sejumlah narasi video viral medsos tersebut, terdapat beberapa hal mendasar yang harus diluruskan.
Direktur Ditbinmas Polda Jatim Kombes Pol Asep Irpan mengungkapkan, pemuda yang mengaku sebagai seorang hafiz tersebut bernama Febri.
Baca Juga: Niatnya Datang Kondangan, Zaskia Gotik Justru Ditudung Tak Sopan, Hal Ini Jadi Sorotan Netizen
Febri merupakan anak sulung dari dua bersaudara, dan tinggal di Kota Surabaya, bersama kedua orangtuanya.
Hafalan Al-Quran yang dimiliki Febri, merupakan hasil belajar di sebuah pondok pesantren (ponpes) pendidikan penghafal Quran di Kota Surabaya.
"Kisaran 18-19 tahun. Barusan lulus. Dia baik, kelihatan kalem. Dia dua bersaudara. Dia anak tertua," katanya, saat dihubungi TribunJatim.com, Minggu (30/1/2022).
Dalam video singkat yang terlanjur beredar sejak Rabu (26/1/2022) itu, tidak lantas diartikan bahwa Febri pada momen itu diabadikan dalam rekaman video, langsung diterima sebagai anggota Polri.
Febri saat itu, masih sebatas diterima sebagai petugas kebersihan (cleaning service) di ruang Direktur Ditbinmas Polda Jatim.
Tapi dengan catatan, bahwa selama kurun waktu sepanjang tahun 2022 ini, ungkap Asep, Febri akan digembleng fisik dan mentalnya, sebagai persiapan untuk mendaftarkan diri mengikuti seleksi anggota Polri tahun 2023 mendatang, melalui jalur Rekruitmen Proaktif.
"Kebetulan dia hafiz, dan kami punya kegiatan salah satunya kegiatan keagamaan. Ditbinmas kan ada giat ke tempat keagamaan, dia bisa kita libatkan. 'Udah fokusmu jangan jadi cleaning service, tapi jadi polisi, artinya lebih tinggi lagi kamu punya cita-cita. Bersedia kamu'. Dia jawab 'bersedia,' gitu," jelasnya.
Selama proses penggemblengan itu, Asep menerangkan, Febri akan didampingi oleh anggotanya yang bertugas di Ditbinmas Polda Jatim, sebagai instruktur pelatihan.
Selain itu, Asep juga akan mengajak atau melibat Febri dalam sejumlah agenda kegiatan yang berorientasi pada keagamaan yang dilaksanakan oleh Ditbinmas Polda Jatim.
"Dan juga nemenin saya kalau enggak ada yang dibersih-bersih, yaudah ngaji di depan saya. Lalu, nanti kita ajak ke tempat lapangan, atau sesuai dengan keahlian dia, sembari digembleng dan sebagainya," tambahnya.
Asep menganggap, kemampuan Febri sebagai Hafiz atau penghafal Al-Quran, dapat memiliki nilai lebih dalam proses seleksi anggota Polri jalur Rekruitmen Proaktif.
Mengingat, Polri merupakan institusi yang juga ingin selalu memaksimalkan sumber daya manusia (SDM) anggotanya, salah satunya dengan cara memberdayakan kemampuan pemuda-pemudi yang memiliki bakat, talenta, keterampilan, prestasi positif yang unggul dan dapat dibuktikan.
"Polri ada rekruitmen proaktif. Intinya kita mencari bakat, talenta, kemampuan, dan prestasi dari seluruh warga Indonesia, pemuda-pemudanya yang mencukupi syarat-syarat umumnya, itu kami langsung tawari, 'mau enggak jadi anggota Polri'," terangnya.
Lalu bagaimana Febri bisa bertemu dengan Direktur Ditbinmas Polda Jatim pada hari itu. Asep menerangkan, Febri saat itu, memang sedang menawarkan diri untuk bekerja sebagai petugas kebersihan (cleaning service) di Gedung Ditbinmas Mapolda Jatim.
Asep mengaku, pihaknya sejak lama memang mencari orang yang bertugas secara khusus membersihkan ruang kerjanya.
Namun, saat bertemu Febri, Asep dibuat tercengang saat bertanya mengenai seluk beluk asal pemuda itu, termasuk kemampuan atau keterampilannya, yang ternyata seorang Hafiz.
"Saya tanya 'kemampuanmu apa selain ini'. Dia bilang 'hafiz pak'. Saya jawab 'yakin kamu Hafiz. Hafal berapa juz'. Dia jawab '30 juz'. Saya jawab 'sayang kalau kamu enggak diberdayakan. Udah gini aja, tahun depan kamu sawa tawari masuk polisi, mau enggak' gitu," pungkasnya.
(*)