Kolesterol terkontrol, kerja jantung aman dari serangan.
Karena manfaatnya ini, daun kelor jadi incaran di sejumlah negara Eropa, Timur Tengah hingga Amerika Serikat (AS).
Minat pasar global terhadap daun kelor ini cukup tinggi, salah satunya dirasakan pengusaha daun kelor, Ai Dudi Krisnadi asal Blora, Jawa Tengah dengan omzet miliaran rupiah.
Kang Dudi, akrab dipanggil, mulai membudidayakan daun kelor sejak 2011 sebagai produk pemberian makanan tambahan (PMT) untuk mengatasi kekurangan gizi atau malnutrisi di wilayah Blora dan Nusa Tenggara Timur.
"Kelor sudah digunakan di banyak negara yang menderita malnutrisi, stunting, yang kemudian sudah lepas dari masalah itu. Kelor diakui WHO dan FAO mampu menangani malnutrisi," jelas Dudi ditemui Kompas.com, di Puri Kelorina, Desa Ngawenombo, Kec. Kunduran, Kab. Blora, Sabtu (5/9/2021).
(*)