GridHot.ID - Bulan puasa tahun 2022 tinggal sebentar lagi.
Saat bulan puasa, kita sering mendengar istilah ngabuburit.
Mengutip bobo.id, ngabuburit merupakan istilah yang berasal dari bahasa Sunda, teman-teman.
Ngabuburit berasal dari kata dasar dalam bahasa Sunda yaitu burit. Kata burit artinya sore.
Nah, ketika diberi imbuhan, kata burit menjadi ngabuburit yang artinya melakukan kegiatan di sore hari.
Dilansir dari tribuntravel.com, berikut sejumlah kuliner di Banyuwangi.
Kabupaten yang berjuluk Sunrise of Java ini ternyata memiliki segudang kuliner lezat yang wajib dicoba saat buka puasa.
Salah satu yang terkenal adalah sego tempong dengan sambalnya yang khas.
Selain sego tempong, berikut TribunTravel merekomendasikan 8 kuliner khas Banyuwangi untuk menu buka puasa:
1. Sego tempong
Sego tempong merupakan kuliner khas Banyuwangi yang paling populer.
Tempong dalam bahasa lokal berarti tampar.
Maksudnya sego tempong berupa nasi yang disajikan dengan sambal super pedas.
Seporsi sego tempong biasanya berisi nasi, lauk, lalapan, dan yang terpenting adalah sambal yang pedasnya benar-benar 'menampar' lidah.
2. Rujak soto
Sesuai dengan namanya, rujak soto berupa perpaduan rujak dan soto.
Kuliner khas Banyuwangi ini berisi rujak yang diberi tambahan kuah soto.
Dalam penyajiannya, rujak yang telah bercampur sambal kacang, disiram dengan kuah soto yang berisi daging, babat, dan telur puyuh.
3. Rawon
Menu rawon memang banyak ditemukan di Jawa Timur, salah satunya Banyuwangi.
Rawon merupakan hidangan mirip sup berkuah hitam dengan isian daging sapi.
Biasanya rawon disajikan dengan sepiring nasi, taoge, sambal, dan telur asin.
4. Pecel rawon
Selain rujak soto, ada satu lagi menu 'kombinasi' yang merupakan makanan khas Banyuwangi.
Pecel rawon namanya.
Seporsi pecel dilengkapi dengan kuah rawon berisi daging empal, serta dengan tambahan rempeyek kacang.
5. Sego cawuk
Jika sego tempong memiliki cita rasa pedas, maka sego cawuk lebih cenderung gurih dan manis.
Sego cawuk merupakan kuliner khas Banyuwangi dengan pilihan berbagai macam jenis lauk pauk.
Hidangan ini disajikan dengan kuah pindang serta sambal serai ataupun sambal kemiri.
6. Nasi bodrex
Meskipun bernama nasi bodrex, namun kuliner khas Banyuwangi ini tidak dibuat dari obat sakit kepala.
Nasi bodrex mirip dengan nasi kucing yang banyak dijajakan di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan sekitarnya.
Bedanya dengan nasi kucing, nasi bodrex memiliki ragam lauk yang beragam, mulai kering tempe, bihun, potongan ayam, dan sambal.
7. Leroban
Leroban atau sambal blotong merupakan kuliner khas Banyuwangi yang berasal dari Desa Licin di kaki Gunung Ijen.
Hidangan ini terbuat dari santan kelapa murni yang dimasak sehingga menghasilkan ampas.
Leroban mendapat berbagai tambahan bumbu seperti lengkuas, serai, cabai, dan lain-lain.
8. Rujak kelang
Rujak kelang, kuliner khas Banyuwangi yang berisi potongan mangga, ketimun, pepaya, dan bengkoang.
Potongan buah-buahan tersebut kemudian disiram dengan kuah ikan pindang, petis, dan cabe rawit.
Sebelum disajikan, rujak kelang dilengkapi dengan potongan tahu goreng dan kerupuk kromoleo.
(*)