5. Wanita tidak perlu memerhatikan kadar kolesterolnya
Mitos tentang kolesterol yang masih banyak dipercaya selanjutnya adalah, bahwa hanya pria yang harus memerhatikan kolesterolnya, sedangkan wanita tidak perlu. Hal ini tentu sangat keliru.
"Menurut CDC (Centers for Disease Control and Prevention), selama 2015–2018, prevalensi kolesterol tinggi pada orang dewasa Amerika Serikat adalah 11,4 persen. Ketika mempertimbangkan pria versus wanita, prevalensi kolesterol tinggi adalah 10,5 persen pada pria dan 12,1 persen pada wanita," kata Paz.
6. Usia di bawah 40 tahun tak perlu khawatir kolesterol tinggi
Banyak orang yang beranggapan, bahwa usia di bawah 40 tahun tidak perlu memeriksakan kadar kolesterol.
Namun, American Heart Association merekomendasikan skrining kolesterol sedini mungkin, dapat dilakukan sejak usia 20 tahun.
Greenfield mengatakan, semakin lama pembuluh darah Anda dialiri darah yang mengandung kadar kolesterol tinggi, risiko penyakit kardiovaskular akan meningkat di kemudian hari.
"Rekomendasi menyatakan, bahwa pemeriksaan kolesterol pertama harus dilakukan selama masa remaja, jika Anda memiliki riwayat keluarga (yang memiliki kolesterol), harus diperiksa lebih cepat," jelas Greenfield.
7. Setelah minum Statin, maka bebas makan apa saja
"Sayangnya, tidak bisa dianggap demikian," kata Greenfield.
Jika Anda makan apa yang Anda inginkan dan mengonsumsi kalori secara berlebihan, berat badan Anda akan bertambah.
Ketika Anda kelebihan berat badan, terutama di sekitar daerah perut Anda, Anda dapat mengembangkan sindrom metabolik, yang merupakan keadaan pradiabetes.
"Statin bukanlah obat penurun berat badan. Tugas mereka adalah menurunkan kolesterol LDL 'jahat', dan tugas Anda adalah memperlakukan tubuh Anda dengan hormat, termasuk memikirkan apa yang Anda makan."
(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Candra Mega Sari |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar