Sementara itu, pihak Gedung Putih mengatakan tidak mengesampingkan penerapan sanksi baru pada sektor energi Rusia.Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield, Minggu (27/2/2022) mengatakan kepada program Face the Nation dari CBS bahwa perintah Vladimir Putin tersebut telah meningkatkan konflik dan tidak dapat diterima.
Thomas-Greenfield juga membeberkan bahwa AS terus mencari tindakan baru dan bahkan lebih keras terhadap Rusia.
Di Pentagon, seorang pejabat senior pertahanan AS yang enggan disebutkan identitasnya juga menggambarkan perintah Vladimir Putin.
Ia menyebut bahwa perintah terkait nuklir tersebut akan menjadikan situasi semakintegang.
Pejabat itu menambahkan, Valdimir Putin memainkan kekuatan yangberisiko tinggi, pasalnya, jika ada salah penghitungan, bisa membuat segalanya jauh lebih berbahaya.Pejabat itu menambahkan, AS sedang mencoba untuk mencari tahumaksud sebenarnya dari perintah Vladimir Putin mengenai nuklir.
Pada program State of the Union dari CNN, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg juga setuju bahwa perintah Valdimir Putin mengenai nuklir tersebut agresif dan tidak bertanggung jawab.
Disamping kecaman Barat atas perintah nuklir yang dikeluarkan Rusia,Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa delegasi Ukraina akan bertemu dengan delegasi Rusia untuk pembicaraan damai "tanpa prasyarat" di perbatasan antara Ukraina dan Belarus. (*)