Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Tak Cuma Kerja di Rumah Sakit atau Klinik, Lulusan 4 Jurusan Kuliah Kesehatan Ini Malah Jadi Incaran Berbagai Perusahan, Prospek Kerja Luas

Angriawan Cahyo Pawenang - Selasa, 01 Maret 2022 | 11:13
Ilustrasi kuliah
PIXABAY/FELIXONCOOL

Ilustrasi kuliah

Gridhot.ID - Para siswa bersiap untuk mendaftar SBMPTN 2022.

Dikutip Gridhot dari Tribunnews, SBMPTN 2022 dibuka pendaftarannya pada 23 Maret nanti.

Sembari menunggu waktu tersebut para siswa kini wajib memikirkan terkait jurusan kuliah yang akan mereka ambil.

Para siswa juga tak bisa sembarangan memilih jurusan kuliah karena hal ini akan sedikit mempengaruhi pekerjaan di masa depan nanti.

Salah satu jurusan kuliah favorit ada di bidang kesehatan.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, jurusan kuliah di bidang kesehatan tak hanya terbatas pada kedokteran, kedokteran gigi, farmasi atau psikologi.

Ada sejumlah jurusan bidang kesehatan yang lulusannya banyak dibutuhkan di dunia kerja.

Bila kamu merupakan siswa jurusan IPA yang berencana melanjutkan kuliah dan ingin berkarier di industri kesehatan, ada empat jurusan kuliah yang bisa dipertimbangkan,

Berikut, jurusan-jurusan kuliah bidang kesehatan lain yang lulusannya banyak dicari di dunia kerja, merangkum laman Quipper Campus:

Baca Juga: Lowongan Kerja Lulusan S1, Kemendikbud Buka Kesempatan Emas di Posisi Ini, Simak Syaratnya dan Segera Daftarkan Diri

1. Teknik Biomedik

Rumah sakit memiliki deretan alat-alat canggih masa kini seperti pengukur detak jantung, CT-Scan, MRI, hingga mesin yang digunakan untuk rontgen.

Semua peralatan ini merupakan hasil dari pengembangan teknologi dan ilmu biomedis.

Jurusan Teknik Biomedis merupakan gabungan dari dua ilmu penting yaitu ilmu teknik atau engineering dan ilmu medis atau kedokteran.

Tujuan dari bidang ilmu ini sebenarnya untuk mengembangkan teknologi dalam bidang kedokteran atau medis.

Lulusan dari jurusan ini diharapkan bisa melakukan pengukuran, perawatan, dan kalibrasi peralatan medis yang ada di rumah sakit.

Bukan cuma itu, para lulusan Teknik Biomedis juga diharapkan bisa mengembangkan teknologi atau perangkat baru yang berguna di bidang kesehatan.

2. Radiologi

Radiologi adalah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari pemindaian dan diagnosis bagian dalam tubuh manusia menggunakan implementasi radiasi gelombang.

Baca Juga: 'Kuat Hebat' Atta Halilintar Ungkap Makna Dibalik Nama Ameena Hanna Nur Atta, Aurel Hermansyah Justru Panggil Anaknya Mochi

Awalnya, teknologi radiologi yang digunakan untuk memindai kondisi tubuh manusia menggunakan radiasi sinar-x.

Namun, seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, kini tidak hanya lagi menggunakan sinar-X tetapi menggunakan ultrasonik (MRI dan USG).

Jika kamu ingin kuliah di jurusan ini, kamu perlu memastikan bidang radiologi mana yang ingin kamu dalami.

Ada kampus yang menyelenggarakan program ini dengan nama Teknik Radiologi dan ada juga yang menggunakan nama Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi.

Sekalipun sama-sama berhubungan dengan radiologi, tapi fokus dan kurikulum yang dipelajari cukup berbeda.

Salah satu perbedaan yang mencolok adalah di Jurusan Teknik Radiologi kamu mempelajari teori dan keteknikan di bidang radiologi.

Sementara untuk Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi kamu mempelajari implementasi radiologi untuk pendeteksian dan pengobatan penyakit.

3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Prodi satu terbilang cukup populer, karena lulusannya cukup mudah dalam mendapatkan pekerjaan.

Baca Juga: Dari Semangka hingga Apel, Buah-buahan Ini Punya Khasiat Mumpuni untuk Atasi Asam Lambung

Sehingga jumlah peminat prodi ini pun terus mengalami kenaikan setiap tahunnya.

Mahasiswa jurusan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di didik untuk menjadi SDM yang berkualitas pada aspek teknis dan manajerial di bidang Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang diperlukan industri.

Peran dan tanggung jawab di perusahaan antara lain:

Membantu mengawasi pelaksanaan peraturan perundangan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan bidang yang ditentukan.

Memeriksakan kesehatan badan, kondisi mental dan kemampuan fisik dari tenaga kerja yang akan diterimanya maupun akan dipindahkan sesuai dengan sifat – sifat pekerjaan yang diberikan padanya.

Memeriksa semua tenaga kerja yang berada di bawah pimpinannya, secara berkala pada Dokter yang ditunjuk.

Membuat petunjuk keselamatan kerja di setiap divisi perusahaan.

Merancang sistem keamanan dan keselamatan kerja untuk pertolongan pada setiap kecelakaan kerja.

4. Fisioterapi

Baca Juga: Pilu, Selalu Ceria di Depan Kamera, Siapa Sangka Pak Tarno Punya Kisah Pilu di Hidupnya: Ditinggal Orang Tua Jadi Enggak Tau Tanggal Lahir

Seorang fisioterapis berperan dalam memandu rehabilitasi yang dibutuhkan pasien dengan latihan fisik seperti gerakan olahraga.

Dengan kata lain, fisioterapis membantu memulihkan fungsi anggota tubuh dan memperbaiki kemampuan bergerak yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari.

Pasien yang biasanya membutuhkan bantuan fisioterapis adalah orang- orang dengan cedera, kelumpuhan atau bahkan cacat yang disebabkan kecelakaan maupun masalah pertumbuhan.

Fisioterapis biasanya bekerja di rumah sakit atau klinik fisioterapi khusus.

Dalam melaksanakan perannya, seorang fisioterapis tak jarang untuk mendatangi rumah pasien sehingga jam kerja mereka lebih fleksibel.

(*)

Source :Kompas.com tribunnews

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x