Tak sampai di situ, pada tahun 1960 Habibie memperoleh gelar Diploma Ingenieur.
Kemudian 5 tahun setelahnya, pada tahun 1965, BJ Habibie berhasil lulus dengan predikat summa cumlaude dari Technische Hochschule Die Facultaet Fuer Maschinenwesen Aachean.
Tak hanya dikenal ulet, Habibie juga dikenal miliki otak yang sangat jenius.
Buah-buah pikirannya bahkan sering membuat semua orang terkejut dan terkesan.
Dilansir Grid.id dari Bangka Pos pada Selasa (10/9/2019), Habibie jadi satu-satunya orang Indonesia yang masuk daftar tokoh jenius pemilik IQ tertinggi di dunia.
Habibie diketahui memiliki IQ 200, melebihi IQ yang dimiliki Albert Einstein sebesar 160, dan menjadi satu-satunya orang Indonesia yang berhasil masuk daftar itu.
Berkat kejeniusannya, Habibie bahkan menciptakan rumus 'Faktor Habibie' yang digunakan untuk menghitung keretakan atau krack propagation on random sampai ke atom-atom pesawat terbang.
Penemuan rumus itu pula yang membuat dirinya mendapatkan julukan 'Mr Crack' dan dielu-elukan dunia.
Sementara itu, di Jerman tempat ia menimba ilmu, Habibie pernah ditunjuk menjadi Kepala Riset dan Pengembangan Analisis Struktur di sebuah perusahaan besar.
Ia juga menjabat sebagai wakil presiden, direktur teknologi, serta penasehat senior perusahaan.
Sebelum kembali ke Indonesia pada tahun 1973, Habibie sempat bekerja di Messerschmitt-Bolkow-Blohm, yaitu perusahaan penerbangan yang berpusat di Jerman.