Sayangnya, seiring perkembangan zaman, bangunan masjid ini pun dirombak dengan pembangunan kembali menggunakan dinding batu bata.
Mesi demikian, bangunan Masjid Jami Al-Ishlah tersebut tetap terlihat unik dan tidak menghilangkan unsur budaya Lampung.
Hal tersebut terlihat mulai dari bagian depan.
Di bagian depan, masjid tersebut terlihat sangat kental dengan sentuhan etnis Lampung pada bagian-bagian eksteriornya.
Masjid yang memiliki ketinggian bangunan 13 meter ini juga dilengkapi dengan menara setinggi 18 meter dari permukaan tanah.
Tentu, Masjid Jami Al-Ishlah ini menyematkan simbol-simbol khas budaya Lampung di hampir ke seluruh bangunan masjid.
Terlihat mulai dari tembok, menara, ukiran jendela, sampai tempat wudhu, berhiaskan tapis, siger, dan payung khas Lampung.
Dikutip GridHot.ID ari Kompas.tv, Masjid Jami Al-Ishlah yang berdiri dengan kokoh tepat di sisi jalan Hayam Wuruk, Kecamatan Kedamaian Bandar Lampung, Masjid Jami Al-Ishlah ini memiliki kubah berbentuk limas.
Kubah berbentuk limas tersebut menggambarkan rumah adat Lampung, dengan sisi lancip terbuka untuk memperlihatkan simbol bulan dan bintang.
Keunikan lainnya juga terlihat pada ujung menara masjid yang terdapat payung bertingkat atau dalam bahasa Lampung disebut tudung dengan paduan warna putih, kuning dan merah.
Perpaduan warna ini mewakili sejumlah marga di Lampung.
Source | : | Kompas.tv,Tribunlampung.co.id |
Penulis | : | Egista Hidayah |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar