GridHot.ID - Mengunjungi masjid bersejarah sebagai salah satu destinasi wisata religi saat bulan Ramadhan tiba memang menjadi hal yang menyenangkan.
Terutama, setiap masjid bersejarah memiliki keunikannya masing-masing, tentu hal tersbeut membuat masjid menjadi tempat yang cocok dijadikan destinasi wisata religi di bulan ramadhan.
Salah satu masjid bersejarah yang memiliki keunikannya tersendiri dan cocok dijadikan destinasi wisata religi saat bulan Ramadhan tiba adalah Masjid Jami Al-Ishlah.
Masjid yang terletak di Bandar Lampung ini memiliki ornamen arsitektur yang unik.
Tak hanya itu,Masjid Jami Al-Ishlah juga dikatakan sebagai masjid bersejarah karena telah berdiri sejak ribuan tahun lalu.
Lantas bagaimanasejarahdan keunikan masjid bersejarah milik warga Bandar Lampung ini?.
Dikutip GridHot.ID dari TribunLampung.co.id, Masjid Jami Al-Ishlah telah berdiri sejak tahun 1500 M.
Nama Jami Al-Ishlah sendiri disematkan dengan arti untuk membawa kedamaian.
Tak diketahui pasti siapa dan apa tujuan pembangunanMasjidJami Al-Ishlah sendiri.
Namun diketahui, masjid ini dibangundengan menggunakan kayu papan sebagai dindingnya.
Hal tersbeutlah yang menjadikan masjid bersejarah ini terbilang unik.
Sayangnya, seiring perkembangan zaman, bangunan masjid ini pun dirombak dengan pembangunan kembali menggunakan dinding batu bata.
Mesi demikian, bangunan Masjid Jami Al-Ishlah tersebuttetap terlihat unik dan tidak menghilangkan unsur budaya Lampung.
Hal tersebut terlihat mulai dari bagian depan.
Di bagian depan, masjid tersebut terlihat sangat kental dengan sentuhan etnis Lampung pada bagian-bagian eksteriornya.
Masjid yangmemiliki ketinggian bangunan 13 meter ini juga dilengkapi dengan menara setinggi 18 meter dari permukaan tanah.
Tentu, Masjid Jami Al-Ishlah ini menyematkan simbol-simbol khas budaya Lampung di hampir ke seluruh bangunan masjid.
Terlihat mulai dari tembok, menara, ukiran jendela, sampai tempat wudhu, berhiaskan tapis, siger, dan payung khas Lampung.
Dikutip GridHot.ID ari Kompas.tv, MasjidJami Al-Ishlah yang berdiri dengan kokoh tepat di sisi jalan Hayam Wuruk, Kecamatan Kedamaian BandarLampung,MasjidJami Al-Ishlah ini memiliki kubah berbentuk limas.
Kubahberbentuk limas tersebut menggambarkan rumah adatLampung, dengan sisi lancip terbuka untuk memperlihatkan simbol bulan dan bintang.
Keunikan lainnya juga terlihat pada ujung menaramasjidyang terdapat payung bertingkat atau dalam bahasaLampungdisebut tudung dengan paduan warna putih, kuning dan merah.
Perpaduan warna ini mewakili sejumlah marga diLampung.
Sementara simbol payung direpresentasikan sebagai pengayom masyarakatLampung, sama seperti halnyamasjidsebagai tempat bagi siapa saja yang ingin beribadah.
Pada bagian dinding luarmasjidkita juga bisa melihat,ornamenikonik motif tapis dan perahu yang menggambarkan sebagai salah satu transportasi wargaLampungkala itu yang menetap di pinggir sungai.
Didominasi dengan warna merah maroon dan kuning keemasan, membuat hal tersebut semakin mempertegas nuansa adatLampungpada MasjidJami Al-Ishlah ini.
Berada di tengah lingkungan warga yang mayoritas bersuku asliLampung, keberadaanmasjidini menjadi kebanggaan tersendiri.
Tidak hanya sebagai sarana rumah ibadah, masjidini juga selalu digunakan sebagi lokasi rapat pertemuan warga.
Jika melihat bangunan dalammasjidsekilas tak berbeda denganmasjidlain pada umumnya, bagian dalam dirancang sedemikian rupa agar tak mengurangi esensi dalam beribadah. (*)