Terakhir corak masjid yang warna kuning ini dipadupadankan dengan warna hijau yang merupakan simbolis keislaman.
"Jadi masjid ini merupakan mesjid pertama di Kota Medan yang berdiri sejak tahun 1874. Dimana tanah masjid ini merupakan tanah wakaf dari datuk kesawan bernama muhammad Ali," ucapnya.
Kemudian setelah tanah diwakafkan, dikatakan Muchlis bahwa tiba-tiba ada saudagar kaya keturunan Tionghoa yang membangun penuh masjid ini.
" Jadi memang Chong A Fie ini terkenal dengan kedermawanannya yang suka membangun tempat ibadah dan bangunan ini ful resmi pakai uangnya sendiri," cerita Muchlis kepada Tribun Medan, Minggu (3/4/2022).
Namun seiring berjalannya waktu bangunan ini diakui Muchlis ada yang diubah.
"Kalau dari yang lain gak ada di ubah, hanya pintu saja karena dulu pintunya masih kayu sementara untuk atap dan yang lain-lain tidak tapi kita lakukan penambahan perluasan bangunan," ucapnya.
Disinggung mengenai nama Masjid Lama Gang Bengkok, diakui Muchlis itu bukan nama yang diberikan oleh saudagar kaya asal Tiongha tersebut.
"Bukan, jadi dulu itu ini jalan sempit dan gangnya bengkok makanya dinamakan Masjid Lama Gang Bengkok tapi sekarang jalannya sudah diperbesar," ucapnya.
Selain bercorak tiga budaya, di samping masjid ini pun ada pemakaman pemiliki wakaf tanah dan Imam Masjid pertama Masjid Bengkok ini.
"Namun seiring perkembangan waktu ada beberapa sanak saudara pemilik wakaf tanah yang dimakamkan disini," ucapnya.
Diakui Muchlis menjelang ramadan, pemakaman tersebut sangat ramai dikunjungi dari beberapa kalangan alim ulama.