Saya puasa di perantauan (kampus) sejak hari pertama Ramadhan. Saya berencana pulang untuk buka bersama keluarga pada 16 April," tutur Danie.
Kesedihan dirasakan Danie karena tak sempat menikmati buka puasa bersama dengan sang ayah di Ramadhan tahun ini.
"Sedih karena tak sempat buka puasa bersama ayah di tahun ini. Biasanya beliau yang selalu memanggil dan membangunkan saat sahur.
Setelah ini siapa yang akan membangunkan kami? Masih tak percaya, rasanya seperti mimpi," pilu Danie.
Kehebohan membeli takjil hingga buka puasa bersama almarhum sang ayah kini tinggal kenangan.
Tentu saja Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini akan terasa berbeda tanpa kehadiran almarhum.
"Senang dapat berbuka puasa satu meja dengan semua anggota keluarga. Rindu duduk lengkap dalam satu meja. Setiap kali berpergian, almarhum suka membeli martabak daging.
Idul Fitri tahun ini juga tak tahu akan memakai baju seperti apa. Pakai baju tahun lalu juga tidak masalah," pungkasnya. (*)