Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Nelangsa Tak Sempat Rasakan Buka Bersama, Pemuda Ini Curhat Pilu Kehilangan Sang Ayah yang Tiba-tiba Pingsan Saat Sahur: Idul Fitri Tahun Ini Tak Tahu Seperti Apa

Desy Kurniasari - Rabu, 13 April 2022 | 08:13
Ayah meninggal mendadak, pilu anak tak sempat rasakan buka bersama
(mStar)

Ayah meninggal mendadak, pilu anak tak sempat rasakan buka bersama

GridHot.ID - Umat Muslim kini tengah menunaikan ibadah puasa Ramadan 2022.

Melansir tribunnews.com, seluruh muslim di berbagai penjuru dunia pun begitu bersukacita tatkala memasuki bulan yang penuh berkah ini.

Namun, dikutip dari tribunnewsmaker.com, kesedihan menghampiri seorang pria yang harus kehilangan sang ayah tercinta.

Ia tak pernah menyangka sang ayah akan meninggalkannya secepat ini.

Kepergian sang ayah tercinta di hari ke-5 Ramadhan memberikan pukulan berat baginya.

Kisah pilu ini dialami oleh seorang pria bernama Muhammad Ilman Danie yang akrab disapa Danie.

Melansir mStar, ayah Danie meninggal secara mendadak di bulan Ramadan ini.

Sang ayah, Mohd Isamani Mohamed (52) tiba-tiba jatuh sakit pada Rabu (6/3/2022) lalu.

Tak berselang lama setelah sakit yang mendadak, Mohd Isamani meninggal dunia pada keesokan harinya yakni Kamis (7/3/2022) di Hospital Tengku Ampuan Rahimah (HTAR) Klang, Selangor, Malaysia.

Baca Juga: Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun, Penyanyi Dangdut Lagu Terbayang-bayang Ona Sutra Meninggal Dunia, Sempat Sakit Ini dan Minta Doa Kepada Penggemarnya

Danie pun menceritakan kronologi sang ayah meninggal dunia secara mendadak.

Pada hari Rabu tersebut, sang ayah yang bangun untuk sahur tiba-tiba pingsan.

"Pada 6 April, ayah bangun pukul 5 pagi untuk sahur. Saat itu dia pergi ke toilet dan tiba-tiba pingsan. Tak berselang lama ayah sadar sendiri namun pingsan lagi," ujar pemuda berusia 22 tahun ini.

Setelah sadar sang ayah juga muntah dan langsung dibawa ke klinik.

"Setelah itu ayah muntah-muntah di kamar mandi. Ibu saya kemudian mengirim pesan ke grup WhatsApp untuk mengabarkan kondisi ayah. Ayah juga terpaksa berdiri karena kesulitan bernapas dalam posisi duduk," lanjutnya.

Saat dibawa ke rumah sakit, kondisi jantung sang ayah ternyata sudah kritis.

"Saat dibawa ke klinik, ayah disarankan untuk dibawa ke rumah sakit. Dokter mengatakan kalau jantung ayah sudah kritis, tetapi masih bisa bertahan.

Kalau kondisinya sudah stabil, ayah akan dibawa ke Institut Jantung Negara (IJN)," papar Danie, seperti yang TribunNewsmaker.com kutip dari mStar.

Sang ayah juga diberi bantuan bernapasan dikarenakan kondisinya masih belum stabil.

Baca Juga: Bantuan Tak Terduga untuk Rakyat Indonesia, Arab Saudi Kirimkan 15 Ton Kurma dan 200 Ribu Al-Qur'an, Begini Kata Sekjen Kemenag

Tak berselang lama, pukul 8.42 waktu setempat, sang ayah telah tiada.

"Karena keadaan ayah belum stabil jadi diberi bantuan pernapasan (CPR) beberapa kali. Pada 7 April pukul 3 pagi, ayah dipindahkan ke ICU.

Namun pukul 8.42 pagi, kami mendapat informasi kalau ayah sudah tiada," pilu Danie.

Jenazah sang ayah langsung dimakamkan di hari yang sama di Tanah Perkuburan Seksyen 21, Shah Alam.

Danie ternyata menyimpan kisah pedih di balik kepergian sang ayah.

Hal ini dikarenakan Danie sedang berada di kampus saat sang ayah sakit.

Ia belum sempat merasakan buka bersama sang ayah di Ramadhan tahun ini.

"Pada hari ayah saya masuk rumah sakit, saya ada kelas. Selepas Zuhur, saya langsung pulang dan menuju ke rumah sakit.

Saya sempat bertemu ayah saat masih sadar. Ketika itu ayah tak sempat mengatakan apapun dan hanya memberikan salam sambil memandangi," ujarnya pilu.

Baca Juga: Tahun Lalu Berhasil Puasa Sebulan Penuh, Reaksi Bilqis Saat Diajari Berpuasa Ramadan 1443 H oleh Ayu Ting Ting Ini Jadi Sorotan: Kan Nggak Bisa Nahan

Danie tak percaya sang ayah meninggal secara mendadak.

Ia yakin sang ayah merupakan orang sehat karena selalu menjaga pola makan.

Sejak awal Ramadhan, Danie berada di perantauan untuk kuliah.

Anak kedua dari enam bersaudara ini awalnya berencana untuk pulang pada 16 April mendatang.

"Saya masih tak percaya ayah meninggal karena dia orang yang sehat dan menjaga makanan.

Saya puasa di perantauan (kampus) sejak hari pertama Ramadhan. Saya berencana pulang untuk buka bersama keluarga pada 16 April," tutur Danie.

Kesedihan dirasakan Danie karena tak sempat menikmati buka puasa bersama dengan sang ayah di Ramadhan tahun ini.

"Sedih karena tak sempat buka puasa bersama ayah di tahun ini. Biasanya beliau yang selalu memanggil dan membangunkan saat sahur.

Setelah ini siapa yang akan membangunkan kami? Masih tak percaya, rasanya seperti mimpi," pilu Danie.

Baca Juga: Pantas Rafathar Mampu Berpuasa hingga Azan Magrib Berkumandang, Terungkap Rahasia Nagita Slavina yang Bisa Bikin Anak Sulungnya Kuat Puasa Seharian: Orang Tua Punya Peraturan Masing-masing

Kehebohan membeli takjil hingga buka puasa bersama almarhum sang ayah kini tinggal kenangan.

Tentu saja Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini akan terasa berbeda tanpa kehadiran almarhum.

"Senang dapat berbuka puasa satu meja dengan semua anggota keluarga. Rindu duduk lengkap dalam satu meja. Setiap kali berpergian, almarhum suka membeli martabak daging.

Idul Fitri tahun ini juga tak tahu akan memakai baju seperti apa. Pakai baju tahun lalu juga tidak masalah," pungkasnya. (*)

Source :Tribunnews.com Tribunnewsmaker.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x